News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tanahnya Ditawar Rp 2 Miliar, Sumantri Tak Tergiur

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lalu lintas di Jalan Raya Ciledug semrawut di depan Pasar Cipulir.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sumantri masih ingat betul empat tahun lalu saat membeli rumah seluas 100 meter persegi (m2) dengan bangunan tipe 45 di Petukangan Selatan hanya seharga Rp 600 juta. Sekarang, Sumantri terus dirayu pengembang agar menjual rumahnya yang dihargai Rp 2 miliar karena akan digabung dengan tanah si pengembang.

Sejauh ini, Sumantri mengaku masih pikir-pikir. "Saya belum memutuskan menjual rumah karena berbagai pertimbangan, baru ada tol JORR W2 saja sudah naik berlipat-lipat, apalagi kalau sudah ada jalur bus Transjakarta Koridor XV akan semakin strategis lagi lokasi rumah saya," katanya.

Memang, sejak enam bulan setelah tol Jakarta Outer Ring Road West 2 ( tol JORR W2) seksi Kebon Jeruk-Ulujami beroperasi, terdapat perubahan besar. Tersedianya akses tol membuat wilayah sekitarnya bergeliat. Khususnya Jalan Ciledug Raya, yang masuk wilayah Kecamatan Kebayoran Lama dan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Dekat dengan jalan tol otomatis bikin harga tanah dan bangunan melonjak drastis. Pertumbuhan Ciledug Raya dan sekitarnya langsung terlihat.

Sejak dari flyover Pasar Kebayoran Lama hingga Gerbang Tol Ciledug 1, akan ditemui sejumlah properti baru, baik yang baru dibangun, maupun yang sudah mulai berdiri sebelum akses tol dibuka.

Properti baru yang bermunculan kebanyakan berupa apartemen dan gedung perkantoran. Hasil penelusuran Warta Kota, Senin (5/1), setidaknya terdapat tiga apartemen baru yang telah dan masih dibangun di sepanjang Jalan Ciledug Raya. Antara lain Apartemen Kebayoran Icon, Pakubuwono Terrace, dan Selatan 8. (Gopis Simatupang)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini