Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, PENJARINGAN - Sebanyak 400 rumah di penampang basah, RT 19/11, Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (17/1) direlokasi ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Muara Baru.
Ratusan personil dari Polisi, Brimob, TNI, dan Satpol PP pun diturunkan. Tak ada perlawanan dari para warga yang umumnya telah menghuni selama puluhan tahun tersebut.
Pantauan Warta Kota, para petugas mulai bergerak sejak pukul 07.00. Beberapa personil Brimob terlihat dilengkapi senjata laras panjang.
Mereka langsung mengosongkan rumah-rumah yang berada di bantaran waduk tersebut. Warga terlihat pasrah, tanpa perlawanan. Barang-barang mereka dipindahkan menggunakan truk dan direlokasi ke Rusunawa Muara Baru.
Camat Penjaringan, Yani Wahyu Purwoko, mengatakan, relokasi tersebut dilakukan sebagai kelanjutan program normalisasi Waduk Pluit.
"Hari ini ada 400 KK yang direlokasi. 200 KK masuk ke Rusun Muara Baru. Sisanya, hanya pengontrak, jadi tidak kami berikan rusun," kata Wahyu, di lokasi, Sabtu (17/1).
Warga yang diberikan rusun, yaitu hanya yang memiliki KTP DKI dan sebagai pemilik bangunan.
"Bukannya pengontrak dan minimal luas bangunannya 4x8 meter, mereka juga diberikan uang transport pindah," katanya yang tidak menyebutkan besaran uang transport tersebut.
Relokasi tersebut dilakukan secara bertahap. Pasalnya, masih ada 1.000 KK lagi yang belum direlokasi. Pihaknya, masih menunggu kesiapan rusun untuk relokasi para warga.
"Di Rusun Muara Baru, terdapat 8 blok, yaitu 800 unit. Yang sudah dihuni sampai hari ini ada 400 unit. Masih sisa 400 unit, tapi belum cukup untuk relokasi 1.000 KK nanti," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Normalisasi Kali dan Waduk DKI Jakarta, Heriyanto, mengatakan, pihaknya melakukan pendataan kepada warga yang akan direlokasi ke rusun. Jika memang warga yang memenuhi syarat, akan langsung diberikan kunci unit rusun.
"Kami lakukan pendataan kepada warga yang akan direlokasi ke rusun. Kami buka dua Posko untuk pendataan tersebut. Yaitu di dekat Pospol Waduk Pluit dan di Jalan Muara Baru," katanya.(Mohammad Yusuf)