TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir yang menggenangi wilayah Jakarta Utara khususnya di Jalan Yos Sudarso dikatakan Ahok bukan akibat luapan air. Tetapi akibat penjebolan tanggul yang dilakukan kontraktor yang akan mengeruk Kali Sunter. Alasan kontraktor menjebol tanggul untuk membuat akses jalan alat barat yang akan mengerjakan pengerukan.
Ketika hujan mengguyur ibu kota pekan lalu, Ahok merasa tenang karena di Jakarta tidak terlalu banyak genangan. Tiba-tiba hal tersebut terusik mendengar genangan tinggi di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara. Mendengar hal tersebut Ahok berkeyakinan pasti ada sesuatu yang menyebabkannya karena meskipun hujan deras tetapi pintu air Katulampa normal, permukaan air laut pun normal.
"Saya cari akar masalahnya dan baru ketemu. Ini betul-betul kurang ajar. Saya mau tanya, logikanya, bukan BBSWC (Balai Besar Sungai Wilayah Citarum) tapi kontraktornya mau mengeruk sungai situasi lagi hujan masuk akal nggak mau masukin alat berat dengan cara menjebol tanggul? Kurang ajar kan," ungkap Ahok di Balai Kota, Senin (26/1/2015).
Ahok mengatakan, penyebab Jalan Yos Sudarso tergenang akibat ada bukaan tanggul untuk jalan masuk operasi alat berat untuk pengerukan sungai. Ahok geram dengan ulah kontraktor yang melakukan pengerjaan pengerukan Kali Sunter yang berani menjebol tanggul padahal saat ini sudah masuk puncak musim hujan.
"Mana mungkin tanggul gitu banyak batu kamu jebolin ini keterlaluan. Lebih baik nggak usah dikeruk dong. Memangnya tanggul bisa satu jam selesai bangun? Jakarta kan di bawah laut, pompa di Sunter sampai sekarang juga belum kering. Tanggul mana bisa diperbaiki. Ini mirip-mirip 'sabotase' Banjir Kanal Barat. Saya anggap mereka sengaja," ungkapnya.
Biasanya untuk menjebol sebuah tanggul perlu ada kajian terlebih dahulu sehingga bisa diketahui dampaknya. Tatapi dalam kasus Kali Sunter diduga kontraktor tidak membicarakan terlebih dahulu dengan pihak Pekerjaan Umum (PU) sehingga seenaknya membongkar tanggul.
"Sudah tahu kami setengah mati mau memperkuat tanggul tahun ini mau diperkuat. Tanggul ada malah lu jebolin gara-gara alasan mau ngeruk sungai. Brengsek kan. Saya sudah SMS ke Pak Menteri sama perusahaannya (yang ngeruk juga), saya bilang kontraktor lo brengsek," kata Ahok.
Pria yang pernah duduk di Komisi II DPR RI ini memiliki prasangka buruk atas pekerjaan kontraktor yang sengaja menjebol tanggul agar Jakarta banjir. Kawasan yang paling rawan diantaranya Kali Asin. Untuk memastikannya Ahok memerintahkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melakukan pengecekan.
"Saya berpikir jangan-jangan yang ngerjain saya di Kali Asin, saya suruh Wagub lihat. Kalau Kali Asin roboh banyak orang mati. Nggak berani dia (oknum). Kalau banyak orang mati polisi akan mengusut cari tahu kenapa tanggul ini roboh. Akhirnya bukan ngerjain yang itu. Saya curiga begitu saja," katanya.