TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewi Tresnasih (47), ibunda Danny Ashri Fajar Purba (21)--mahasiswa semester VII jurusan Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI yang menghilang misterius dari apartemennya Rabu (14/1/2015) lalu--menemukan catatan aneh dari bundelan kertas catatan kampus Danny, Minggu (25/1/2015).
"Saya lagi bersih-bersih di apartemen Danny. Beberapa barang dan kertas yang nggak perlu saya coba singkirkan. Saat itu saya temukan satu bundel catatan kampus Danny," kata Dewi kepada Warta Kota, Senin (26/1/2015).
Ia lalu membaca-baca catatan Danny itu. Namun Dewi mengaku terkejut di satu lembar bagian tengah ada catatan tulisan tangan Danny yang bercerita tentang perang yang akan dilakukan seorang tentara kepada musuhnya.
"Saya kenal betul tulisan Danny. Ini benar-benar tulisan Danny dan sama dengan tulisan lainnya. Namun di catatan ini, isinya cukup membuat saya khawatir karena bercerita soal perang dan tentara yang siap menghabisi musuh," kata Dewi lirih.
Dewi mengaku tulisan Danny mengenai perang dan tentara sangat janggal karena selama ini anaknya tidak pernah tertarik dengan tentara apalagi dengan perang.
"Saya lalu ke kampus Danny, menanyakan ke dosen Program Studi, apakah ada pelajaran soal tema perang dalam sastra Arab UI. Kata dosennya tidak ada. Ini membuat saya curiga Danny hilang terkait hal yang tidak benar," ujar Dewi.
Kepada Warta Kota, Dewi memberikan foto kertas catatan tulisan Danny yang dianggapnya mengkhawatirkan dan menguatkan dugaan Danny terlibat kelompok terlarang.
Berikut isi catatan tulisan tangan Danny itu:
"Seorang tentara mendapat perintah menyerang musuh di gelapnya malam hari seperti hitamnya hitamnya kopi. Tanpa ragu ia menerima tugas tersebut. Kemudian ditempat yang dipenuhi pasir dan debu ia menyiapkan senjatanya. Pandangannya tajam seperti tajamnya pisau. Di kejauhan ia melihat musuhnya seperti hewan buruan bersiap untuk menembak seperti singa yang siap untuk menerkam mangsa-mangsanya, satu persatu ia menembak musuhnya seperti seseorang yang memetik bunga di taman. Musuhnya berlarian seperti lalat-lalat yang beterbangan. Ia tahu tugas ini seperti mendaki gunung yang tinggi."
Seperti diketahui Danny hilang misterius sejak Rabu (14/1/2015) lalu dari kamar apartemennya di Margonda Residence. Sebelum hilang, Danny sudah tak kuliah satu semester. Menurut keluarga perubahan fisik Danny pun cukup drastis dan mencurigakan.
Berat badan Danny yang tadinya 100 kg kini menjadi 80 kg. Tubuhnya terlihat jauh lebih tegap dibanding sebelumnya.
Dewi Tresnasih, ibunda Danny, sudah melaporkan kasus hilangnya Danny ke Polresta Depok dengan nomor aduan: /031/B/I/2015/PMG/resta Depok sejak Kamis (15/1/2015) lalu.
Dia mengaku telah menceritakan aktivitas mencurigakan sang anak. Danny masuk program studi Sastra Arab UI tahun 2011 lalu.
Pemuda berkacamata itu disebut ibunya memiliki nilai IPK yang baik di atas rata-rata yakni 3,2. Kegiatan Danny di kampus, hanya aktif di komunitas marawis, ikut Festival Timur Tengah dan jadi panitia beberapa acara. Menurut Dewi, yang mencurigakan terlihat pada fisik Danny. Pada bulan September 2014, berat badan Danny mencapai 100 kg lebih. Namun pada 26 Desember 2014, ketika Dewi bertemu Danny kembali, berat badan Danny, menyusut hingga jadi 80 kg. Karenanya perawakannya jauh lebih tegap.
Sampai kini, keluarga masih terus mencari keberadaan Danny. Danny memiliki ciri berperawakan gemuk dengan berat badan 80 kg, tinggi 180 cm, rambut ikal, memiliki berewok, berkacamata serta ada bekas luka di atas alis matanya.(bum)