News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kecelakaan Beruntun

Polda Metro Jaya: Tidak Ada '86' Dalam Kasus Christopher Daniel

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Christopher Daniel, pengendara Mitshibishi Outlander mendatangi gedung BNN untuk diperiksa adanya narkoba, Rabu (21/1/2015)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Martinus Sitompul memastikan penyidik tidak melakukan upaya damai dalam menangani kasus kecelakaan beruntun di Jalan Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan.

Pengemudi Mitsubishi Outlander, Christopher Daniel Sjarief telah melakukan pemeriksaan urine dan darah di Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. Hasilnya negatif kendati sebelumnya dikatakan positif.

Pemilik mobil, Muhammad Ali Husni Riza juga menjalani pemeriksaan urine dan darah. Hasilnya, negatif sama seperti rekannya itu. Hasil ini berbeda dengan pengakuan Christopher yang mengaku menyalahgunakan narkoba jenis LSD (Lysergic Acid Diethylamide).

“Sudah dilakukan penggeledahan di rumah Ali dan Christopher, tetapi tidak ada narkoba. 100 persen tidak ada. Kita profesional dan proporsional. Tidak ada 86 di sini,” terang Martinus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Istilah 86 merupakan sandi sesama polisi yang artinya siap menerima perintah. Belakangan, istilah ini berkonotasi negatif, yakni saling mengerti karena penanganan oleh seorang oknum anggota polisi hendaknya dihargai dengan sebuah ''penghargaan'', dalam bentuk ''kemudahan'' pelayanan atau pemberian sejumlah uang untuk melancarkan penanganan kasus.

Meski demikian, dari hasil pemeriksaan fisik Christopher ditemukan tanda-tanda gejala menggunakan LSD. Bidokkes Polda Metro Jaya memulai pemeriksaan fisik, psikologi, psikiatris, dan tes darah serta urine pada Rabu (21/1/2015) sehari setelah peristiwa.

Kabidokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak membenarkan, saat itu ada pengakuan dari tersangka bahwa Christopher menggunakan narkoba jenis LSD.

"Pada pemeriksaan awal, dokter (Bidokkes Polda Metro Jaya, tekanan darahnya 140/80,-red). Nadinya meningkat, keluhan pusing mual, capek sayu dan sebagainya, gejala fisik dampak LSD hampir sama seperti itu. Kalau dari hasil tes fisik memang ada kemiripan dengan gejala pengguna LSD,” ujar Musyafak.

Namun, dari hasil laboratorium didapatkan sebaliknya. "Hasilnya negatif untuk semua unsur seperti Amphetamine, methamphetamine, Ganja dan morphin," ungkapnya.

Untuk mendapatkan hasil yang valid, Biddokes menyerahkan second opinion ke Puslabfor Mabes Polri untuk diperiksa, hasilnya pun tetap sama. "Sampai akhirnya hasil BNN mengatakan negatif. Itu hasil valid yang didapatkan sekarang," tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini