TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak keluarga Randy Hariyanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak terkait, khususnya kepada Polres Bogor, yang dalam waktu relatif singkat berhasil menangkap tersangka pelaku pembunuh Randy.
Terungkapnya para pelaku, salah satunya melalui penemuan sejumlah barang bukti seperti handphone, dan mobil honda jazz milik almarhum yang ditemukan di RS Prikasih Pondok Labu.
Sebelumnya diberitakan, sepekan setelah ditemukan tewas dengan sejumlah luka tusukan di tubuhnya, pembunuh Randy Hariyanto (29) berhasil ditangkap petugas Satuan Reskrim Polres Bogor.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Ahmad Faisal Pasaribu membenarkan empat orang yang diduga menjadi pelaku pembunuhan Randy ditangkap secara terpisah di Jakarta dan Depok, Jawa Barat.
"Keempat pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif. Mereka memiliki peran masing-masing," ujarnya kepada Wartakotalive, Senin (9/2/2015).
Indra Goin, selaku pihak keluarga mengungkapkan, almarhum selama ini dikenal sebagai seorang yang ceria, suka membantu termasuk tipe "anak mama". Pandangan ini, kata Indra, bukan pandangan keluarga semata melainkan juga dari testimoni teman-temannya yang juga dapat dilihat di berbagai media sosial.
"Pengakuan tersangka bahwa motif dilatarbelakangi unsur dendam sangat tidak masuk akal. Hal ini seolah olah menjadikan almarhum sebagai seorang yang jahat. Hal ini sangat bertolak belakang dengan kepribadian almarhum," Indra menegaskan, Senin (9/2/2015).
"Dugaan besar kami bahwa tersangka berhutang kepada almarhum dan marah ketika ditagih. Atau tersangka bermaksud meminjam uang tapi almarhum menolak sehingga tersangka membunuh secara berencana dengan telah mempersiapkan sejumlah alat untuk membunuh," Indra menambahkan.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Ahmad Faisal Pasaribu menjelaskan, empat pelaku ditangkap di Jakarta. Dalam pemeriksaan sementara, diketahui motif para tersangka menghabisi nyawa karyawan IT yang berkantor pusat di China diduga dendam dan masalah utang piutang.
"Masalah utamanya utang piutang. Para pelaku juga dendam ke korban. Tapi, kita masih kembangkan, karena tidak menutup kemungkinan ada motif lain,"ujarnya.
Indra kemudian memastikan, keluarga besar dan rekan-rekan almarhum, kini telah mengikhlaskan. Meskipun, diakuinya, keluarga besar masih merasakan duka mendalam, harus menerima kenyataan, almarhum tewas dibunuh secara sangat keji.
"Oleh karena itu kami semuanya berharap agar hukum dapat ditegakkan sepenuhnya sehingga para pelaku memperoleh hukuman maksimal," Indra menegaskan.