News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Begal Motor Makin Kejam, Kriminolog Angkat Bicara

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pemuda yang diduga adalah anggota begal motor dikeroyok massa sebelum akhirnya dibakar hidup-hidup oleh warga sekitar kawasan Pondok Karya, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa (24/2/2015) dini hari.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi begal yang terjadi belakangan menunjukkan peningkatan kualitas kejahatan. Aksi begal tidak lagi segan-segan melukai bahkan membunuh korbannya.

Kriminolog Achmad Hisyam menilai, aksi tersebut merupakan hasil meniru tindak-tindak kejahatan yang sebelumnya sudah dilakukan. Dengan kata lain, begal merupakan tindakan yang memiliki “kaderisasi”.

“Begal ini kan bukan barang baru, sedari dulu sudah ada. Yang ada sekarang, pelakunya hanya meniru yang sudah-sudah,” kata dia saat dihubungi, Rabu (25/2/2015).

Achmad menjelaskan, begal umumnya berada dalam lingkungan sosial yang didominasi oleh begal pula. Sehingga, sedari muda mereka sudah terbiasa melihat aksi kejahatan untuk mencari uang. Karenanya, lanjut Achmad, maka penggunaan kekerasan dalam melakukan aksi tersebut mungkin dianggap lumrah oleh mereka.

Ini terbukti dari begal yang umumnya adalah anak muda berusia belasan hingga 20-an awal. Lantas, untuk menghentikannya, menurut Achmad, dibutuhkan intervensi pihak yang berwajib. Intervensi bukan hanya dilakukan secara penegakan hukum, tetapi juga memberikan solusi terhadap alasan utama mereka menjadi begal.

“Alasannya biasanya karena tuntutan ekonomi dan mental yang sudah melihat kejahatan sebagai hal yang umum,” kata Achmad.

Maka, solusinya adalah memberikan lapangan pekerjaan dan pendidikan bagi mereka. Memang, diakui Achmad, solusi tersebut tidak dapat memberikan hasil yang instan. Namun, jika ingin menuntaskan “kaderisasi” begal, itulah yang harus dilakukan.

“Mereka menjadi begal juga karena lapangan pekerjaan yang tidak ada. Maka, begal jangan hanya ditangkap saja, tetapi juga diberi pendidikan dan pekerjaan,” kata Achmad.(Unoviana Kartika)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini