Laporan Wartawan Wartakota, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses menjadi anggota begal komplotan Lampung yang dikomandani Thohir, Serbo alias Abu (25) menjadi ketagihan. Ia senang karena penghasilannya sebagai begal jauh lebih besar dibandingkan dulu ketika menjadi buruh di pabrik garmen di Kabupaten Bogor.
Serbo mengaku, setiap kali beraksi mendapat Rp 1 juta saat membegal motor. Sedangkan saat membegal mobil yang menjadi spesialisasi komplotan Thohir, Serbo mendapat bagian Rp 1,5 juta. Ketika pulang kampung, Serbo mengantongi uang Rp 20 Juta, hasil membegal selama satu bulan.
Pemuda asal Way Kanan, Lampung Utara ini bergabung dengan komplotan Thohir karena diajak teman sekampungnya, yang lebih dulu bergabung. Alasan Serbo tertarik bergabung karena kontraknya sebagai buruh di pabrik garmen tak diperpanjang. Sementara istrinya sedang mengandung lima bulan.
Saat Polda Metro Jaya bersama kepolisian di bawah hukumnya merilis begal hasil operasi gabungan, Jumat (27/2/2015), Serbo mengaku mendapatkan uang sebanyak itu hasil membegal motor sebanyak 15 kali dan mobil sebanyak tiga kali. Selama menjadi begal, ia mengaku telah membunuh tiga orang.
Kasat Reskrim Polresta Tangerang, Ajun Komisaris Besar Polisi Sutarmo, mengatakan, komplotan begal Lampung pimpinan Thohir menjual motor korbannya ke tukang ojek di luar Jakarta. Sementara mobil dijual ke penadah di luar Jawa. Aksi komplotan begal kendaraan asal Lampung dikenal sadis.
Sepanjang 2015, polisi sudah menembak mati tujuh pelaku begal, lantaran melawan saat hendak ditangkap. Demikian disampaikan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Unggung Cahyono.
"Kami perintahkan anggota untuk menindak seperti menembak di tempat pelaku yang melakukan tindakan membahayakan orang lain, termasuk anggota," ungkap Unggung di Mapolda Metro Jaya. Ia menambahkan, pihaknya baru meringkus anggotanya, sementara pentolan komplotan begal Lampung masih berkeliaran.