TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, H Abraham 'Lulung' Lunggana mengingatkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama soal etika dan moral.
Lulung berkoar soal itu setelah melaporkan materi pemberitaan soal beredarnya pesan Whatsapp dirinya dan M Taufik ke Polda Metro Jaya, Senin (2/3/2015). Pesan itu memperlihatkan kepanikan keduanya setelah tahu Ahok melaporkan oknum DPRD terkait dana siluman 12,1 milliar ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Lulung mengatakan bahwa Ahok sudah terlalu banyak menjustifikasi DPRD.
"Ahok bilang DPRD maling, Ahok bilang DPRD Rampok, Ahok bilang DPRD Korupsi. Tapi mana buktinya. Kan saya punya keluarga. Itu kan namanya mencederai harkat dan martabat," ujar Lulung dengan suara keras.
Menurut Lulung, Ahok mengucapkan itu tanpa bukti. Jadi hanya bersifat tuduhan dan pencitraan. Bagi Lulung itu tak beretika dan bermoral. Padahal etika dan moral sangat penting. Tapi Ahok tak melakukannya.
Padahal, ucap Lulung, di peraturan undang-undang, Gubernur memiliki kewajiban untuk menjaga stabilitas politik. Dan lagi-lagi Ahok tak melakukannya. Dia membuat perpolitikan terpecah-pecah. (Theo Yonathan Simon Laturiuw)