Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok, meminta didoakan agar kuat memperjuangkan APBD DKI Jakarta 2015 agar tak dikorupsi. Saat ini Ahok dan anggota DPRD DKI Jakarta berseteru terkait APBD DKI Jakarta 2015.
Permintaan Ahok tersebut disampaikan saat menerima anggota Majelis Syura Majelis Zikir Rasulullah Habib Nabiel Almusawa yang mengunjunginya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (6/3/2015).
"Beliau (Ahok, red) menyampaikan mohon dukungan dan doa terkait kemelut antara Pemda DKI dengan DPRD DKI. Kami katakan mendukung orang yang memberantas koruptor apakah koruptor di Pemda atau DPRD. Kami mendukung itu diberantas," ujar Habib Nabiel usai menemui Ahok.
"Apa yang Pak Ahok lakukan yang memang betul-betul memberantas koruptor kami dukung. Salah satunya beliau meminta doa, mudah-mudahan dimudahkan," sambung Habib Nabiel.
Habib Nabiel memastikan Majelis Rasulullah ingin menghadirkan Islam yang halus dan santun dan antikekerasan. Aksi-aksi penolakan terhadap Ahok dianggapnya kontraproduktif dengan aspirasi umat.
"Beliau ini pemimpin yang sah, diakui atau tidak diakui. Kalau tidak setuju seharusnya disampaikan sebelumnya. Kalau sudah terjadi ya bagaimana kita bekerjasama secara baik, sepanjang tidak bertentangan dengan syariah," ucapnya.
Majelis Rasulullah, kata Habib Nabiel, tidak berpolitik sehingga semua pemimpin harus dihormati dan diajak berzikir agar tidak melakukan tindak pidana korupsi.
"Terlepas prokontra soal Pak Ahok, bagi kami beliau pemimpin Jakarta secara de jure maupun de facto. Jadi apa yang kami lakukan adalah bebekerjasama dengan hal-hal yang bisa dikerjasamakan," ungkapnya.
Habib Nabiel mendatangi Ahok mengenai perijinan tempat untuk pengajian Majelis Rasulullah yang bertempat di Silang Monas. Jemaah Majelis Rasulullah begitu banyak sehingga butuh tempat yang luas untuk menggelar pengajian agar tidak mengganggu arus lalu lintas.