Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Di tengah panasnya perseteruan DPRD DKI Jakarta dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memunculkan kembali isu lama tentang mengalirnya dana hibah kepada Ahok Center.
Bahkan panitia angket berencana memanggil Ahok Center terkait kisruh APBD DKI Jakarta Tahun 2015.
"Ahok center panggil saja ke ujung dunia, dari dulu tidak ada Ahok Center," ungkap Ahok di Balai Kota, Kamis (12/3/2015).
Dikatakannya isu tersebut bukan barang baru karena pernah mencuak pada 2012 silam "Ini sudah ramai 2012, tim sukses dulu menamakan diri Ahok Center," ucapnya.
Ahok menantang untuk membuktikan dugaan adanya aliran dana ke Ahok Center. Dijelaskannya bila ada dana hibah mengalir ke Ahok Center, berarti keberadaan Ahok Center benar-benar ada dan hal tersebut akan sangat mudah ditelusuri dengan mengecek keberadaan rekeningnya.
"Kalau ada anggaran hibah ke Ahok Center berarti ada Ahok Center dong, kalau tidak ada Ahok Center cari deh seluruh BI ada tidak rekening atas nama Ahok Center," ungkapnya.
Nama Ahok Center muncul saat Jakarta dilanda Banjir 2012 silam, saat itu sejumlah orang untuk membantu korban banjir di Marunda menamakan diri Ahok Center.
"Mereka sok-sokan saja menamakan diri Ahok Center," ujarnya.
Jelas Ahok, Ahok Center bukan sebuah organisasi resmi. Karena tidak terdaftar sebagai yayasan dan akte pendiriannya pun tidak ada. Mengenai dana hibah dari Pemprov DKI, dikatakan mantan Bupati Belitung Timur ini tidak ada sama sekali uang yang mengalir dari pemerintah kepada sekelompok orang yang menamakan diri Ahok Center.
"Itu cerita 2012, mana ada Pemprov kasih hibah, pemprov mana ada kasih hibah kalau tidak ada rekening, Pemprov kalau kasih hibah syaratnya itu mesti yayasan yang sudah berusia di atas tiga tahun, itu ada syaratnya dari Mendagri," jelasnya.