TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menganggap ada orang yang mengambil keuntungan dari kisruh APBD DKI. Hal tersebut menanggapi munculnya iklan gantungan kunci 'Haji Lulung'.
"Ada efek ekonomi di situ. Ada orang yang mengambil keuntungan dari masalah ini. Semoga keuntungannya bisa diamalkan dan tidak mendiskreditkan saya," ucap pria yang akrab disapa Haji Lulung ini di Gedung DPRD DKI, Jumat (13/3/2015).
Ia tidak marah, justru mengapresiasi adanya iklan gantungan kunci yang memanfaatkan dirinya. Politisi PPP ini memandang bahwa hal tersebut merupakan bentuk kreativitas.
"Itu bentuk kreativitas muda-mudi, makanya saya mengapresiasi. Hebat lah generasi kita yang bisa berkreativitas seni seperti itu.," ucapnya.
Dikatakannya, sejak dirinya terkenal di media sosial twitter dengan tagar #SaveHajiLulung dirinya menganggap bahwa sudah menjadi tokoh komedi politik.
"Secara tidak langsung, saya sudah menjadi tokoh komedi politik krena pesannya itu lucu-lucuan, sindir-sindiran, kritik membangun. Sangat dinamis," ungkapnya.
Ia mengaku dirinya tidak pernah menerima orang yang meminta ijin menggunakan dirinya untuk membuat gantungan kunci. Harusnya pembuatnya berbicara terlebih dahulu dengan dirinya agar ke depannya tidak menjadi persoalan hukum.
"Dia tidak pernah konfirmasi ke kita. Supaya orang yang buat ini tidak masuk ke dalam wilayah hukum, kalau gantungan ini bisa berdampak negatif, orang-orang kan berpikirnya sangat dinamis," ungkapnya.
Ia tidak tahu menahu tentang hal tersebut begitu juga dengan tagar #savehajilulung yang membuatnya terkenal di media sosial. Tetapi ia tidak mempersoalkan hal tersebut.
"Saya baik-baik aja lah. Kalau memang mau pakai #SaveHajiLulung, konfirmasi ke saya lah. Jangan sampai ada temuan, terus jadi persoalan hukum," ujarnya.