Laporan wartawan Tribunnews.com, Randa Rinaldi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kisruh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) telah menyita perhatian publik. Minggu lalu cuitan #save Haji Lulung dan #saveAhok sempat menempati peringkat tertinggi di dunia.
Kali ini di car free day, Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (15/3/2015), kegiatan car free day tak hanya dimeriahkan oleh aksi dukung Ahok dan Haji Lulung. Warga ibukota banyak yang lebih tertarik dengan untuk membeli baju. Namun, baju yang dijual tidaklah baju olahraga maupun baju kaus band metal. Masyarakat ibukota lebih tertarik membeli baju dengan tulisan #SaveHajiLulung.
Adalah Redi 45) warga Kedoya, Kebun Jeruk, Jakarta Barat yang menjual baju-baju dengan tulisan #SaveHajiLulung. Redi mengaku telah menjual baju-baju itu sejak tadi pagi. Ia hanya membeli bahan dan menyablonnya sendiri di produksi rumah tangga. Redi menjual baju berwarna putih dengan harga Rp, 75.000 dan baju hitam dengan harga Rp, 98.000
"Saya bawa baju ini 400. Hitam 200 dan putih sebanyak 200,"ujar Redi kepada wartawan.
Pantauan Tribunnews.com, tulisan-tulisan yang di baju tersebut diambil dari media sosial baik Twitter, Facebook dan Path. Beberapa baju berwarna hitam bertuliskan "Lulung lewat Pancoran, patungnya langsung hormat" dan "Lulung ga pernah kesemutan tapi, semutnya yang kelulungan."
Sementara baju #SaveHajiLulung berwarna putih bertuliskan "Santai aja kali inikan media online, bang hajinya ajah ngak tersinggung"#SaveHajiLulung. Mayoritas pembeli dari kalangan laki-laki dan mereka tampak antusias memilih baju-baju dengan tulisan unik dan membuat pembeli tertawa.
Pantaun Tribunnews.com, banyak dari pembeli yang mencoba menawar baju tersebut. Namun, Redi selaku penjual menegaskan harga-harga baju tersebut tak bisa ditawar lagi.
"Engga bisa ditawar lagi pak,ini udah harga pas,"kata Redi kepada pembeli.
Hingga berita ini diturunkan, baju-baju yang dijual Redi laris manis diserbu pembeli. Redi yang baru membuka lapaknya sekitar dua jam tampak senang karena baju-baju yang dijual hanya tersisa beberapa potongan.
Saat Tribunnews.com menanyakan kepada seseorang pembeli alasannya membeli baju tersebut, ia mengaku kagum dengan Haji Lulung yang bernama lengkap Abraham Lunggana. Bahkan, pembeli ini tak ragu untuk membeli dua potong baju.
"Ngefans, karena dia berani orangnya tegas, anggota DPRD yang lain mana ada yang berani. Selain itu juga Haji Lulung sangat royal dan mengerti. Misalnya kita serahin proposaj buat acara bakti sosial atau kepemudaan, biasanya dia langsung ngeluarin dana,"ungkap Edi warga Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Senada dengan Edi, pembeli lain yang bernama Zainal juga membeli empat potong baju. Ia menyebut Haji Lulung sebagai pemimpin yang bijaksana dan mengerti keadaan Jakarta. Zainal berharap kisruh APBD dapat segera diselesaikan demi kepentingan masyarakat.
"Kedua belah pihak bisa sepakat untuk menentukan APBD 2015 supaya tidak terjadi pro kontra. Mediasi harus tetap ada, jadi kesepatakan RAPBD 2015 bisa terlaksana lah. Karena saat ini warga Jakarta merasa terlantar, misalnya jalan rusak, dan KJP saat ini belum direalisasikan dengan baik,"terang Zainal warga Taman Sari, Jakarta Barat.