TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menganggap bila RAPBD DKI Tahun 2015 yang kini sudah dikembalikan optimis akan dibahas DPRD DKI Jakarta.
Meskipun kata Ahok ini akan menjadi buah simalakama bagi DPRD DKI karena sebelumnya menganggap RAPBD DKI Tahun 2015 yang diserahkannya kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dianggap palsu.
"Kita sudah siapkan, kalau dia tidak siap, DPRD simalakama. Dia menyatakan disurat bahwa RAPBD yang diusul ke Kemendagri itu palsu, kan begitu, buat lah angket. Pertanyaan saya kalau itu palsu sudah dibalikkin kan sekarang dari Mendagri, kok DPRD mau membahas (evaluasi) dengan kami. Padahal kan barang palsu nih," ungkap Ahok di Balai Kota, Senin (16/3/2015).
Dikatakannya bila DPRD membahas hasil evaluasi Kemendagri dengan pihak eksekutif, apa artinya panitia angket.
"Logika saja, kalau membahas dengan kami mengapa ada panitia angket, kamu kan mengakui bahwa barang kita asli, iya dong," katanya.
Ahok belum bisa memprediksi apa yang akan terjadi dengan nasib RAPBD Tahun Anggaran 2015. Bila DPRD tetap ngotot memasukan anggaran siluman Rp 12,1 triliun tentu tidak akan ada kesepakatan.
Tetapi ia yakin, kesepakatan bisa saja terjadi karena anggota DPRD DKI pun banyak yang mendukung dirinya.
"Bisa sepakat, saya yakin DPRD banyak yang dukung saya kok, bilang mau ke rumah, SMS, BBM, saya mereka dukung kok, yang kebagian 'rezeki' tidak semua DPRD loh," ungkapnya.
Ia mengatakan meskipun anggota DPRD menandatangani persetujuan hak angket, tetapi hal tersebut karena ada tekanan takut dipecat.
"Mereka takut dipecat sebagian (yang tanda tangan), sebagian juga tidak mengerti hak angket itu apa," ucapnya.