TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Paska kebakaran di gedung di sisi barat Minggu (22/3) siang kemarin, pusat perbelanjaan Margo City tidak beroperasi dan ditutup untuk pengunjung, Senin (23/3/2015) hari ini.
Walaupun begitu ratusan karyawan yang bekerja di sejumlah tenant di Margo City datang ke pusat perbelanjaan tersebut baik karena instruksi atasan mereka atau untuk sekadar mengecek barang pribadi mereka yang mungkin tertinggal di dalam toko atau gerai di Margo City.
Untuk karyawan yang datang karena instruksi atasan biasanya diminta untuk mengambil uang penjualan di kasir yang tertinggal atau menginventarisir kemungkinan adanya kerusakan barang.
Kevin (20) karyawan restoran dan cafe J.Co Donuts mengaku datang ke Margo City bersama rekannya sesama karyawan J.Co Donuts, atas instruksi atasannya. "Saya disuruh cek barang di toko dan menginventarisir, apa saja yang rusak dan apakah ada yang kemungkinan hilang," kata Kevin di pintu utama Margo City kepada Warta Kota (grup Tribunnews.com), Senin (23/3/2015)
Selain itu kata Kevin kedatangannya ke sana juga untuk mengambil uang di kasir di toko mereka, yang kemarin tertinggal.
Menurut Kevin, gerai J.Co Donuts berada di lantai dasar Margo City.
Saat kebakaran terjadi di lantai diatasnya, menurut Kevin, ia dan karyawan lain sempat menutup gerainya dengan tergesa-gesa.
"Karena terburu-buru ada kemungkinan ada yang luput dan tertinggal. Jadi ke sini sekalian mau cek barang-barang temen juga," ujar Kevin.
Hal senada dikatakan Nurul, karyawan Polo, yang tokonya ada di lantai I gedung Margo City.
Ia bersama temannya mengaku datang ke toko untuk mengambil uang hasil penjualan yang ada di meja kasir.
"Ke sini sama temen-teman mau cek barang di toko dan ambil uang di kasir. Sekalian ambil barang saya yang ketinggalan kemaren," ujar Nurul.
Menurutnya saat kebakaran terjadi Minggu siang kemarin, dirinya terburu-buru keluar gedung dan meninggalkan tokonya bersama rekan-rekannya.
"Jadi uang di kasir belum diambil dan ada beberapa barang yang ketinggalan di dalam. Memang bukan barang berharga, tapi siapa tahu masih ada," ujar Nurul.
Nurul menuturkan saat kepanikan terjadi saat kebakaran di Margo City tidak semua rolling door tokonya ditutup dengan sempurna. "Soalnya kemaren kita semua panik dan buru-buru meninggalkan gedung. Jadi nutup tokonya buru-buru dan seadanya saja," ujar Nurul.
Head Media Relation Margo City, Shinta Nawangwulan saat ditemui wartawan di Margo City, Senin (23/3/2015), mengatakan ditutupnya Margo City dari segala aktifitas perdagangan Senin hari ini karena sejumlah fasilitas dan layanan belum siap.
Diantaranya kata dia listrik belum bisa menyala. Selain itu kata Shinta penutupan Senin hari ini untuk memberi kesempatan penyidik melakukan penyidikan lanjutan di lokasi kejadian.
Selain itu kata Shinta, penutupan juga dilakukan agar pihaknya bisa merapikan sejumlah toko atau kios yang walaupun tak terbakar namun sempat berantakan.
"Untuk karyawan tenant, kami perbolehkan masuk bergantian untuk mengambil barang-barang mereka atau uang di kasir, atau apapun yang kemarin tertinggal. Juga bisa mengurus sesuatu kepentingan di dalam toko hari ini," ujar Shinta.
Terpantau garis polisi masih terpasang di pintu utama Margo City. Selain itu puluhan karyawan toko atau tenant Margo City tampak memenuhi pelataran dan antri di pintu depan. Mereka ingin melihat kondisi toko mereka paska kebakaran.
Sementara gedung Margo City di sisi barat yang menghadap ke timur, sebagiannya tampak menghitam bekas terbakar.
Bangunan empat lantai itu tampak gosong mulai dari bawah sampai atas di sepanjang sekitar 30 meter.(bum)