Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendatangi Kementerian Dalam Negeri guna membahas Rancangan Peraturan Gubernur (Rapergub) terkait APBD DKI Jakarta Tahun 2015, Kamis (2/4/2015).
Menurut Ahok pertemuan nanti bertujuan menyamankan persepsi antara eksekutif, legislatif, dan Kemendagri. Utamanya membahas alokasi anggaran yang dianggap tak penting akan dipangkas dan rencananya dialihkan untuk Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) di BUMD milik DKI.
Ia mencontohkan dana pembangunan Gedung Olah Raga dianggap terlalu besar. Maka anggarannya akan dipotong dan jumlah anggaran yang terpotong akan dialihkan untuk suntikan dana BUMD dalam bentuk PMP.
"Misalnya desain GOR. Kalau kamu bikin GOR terlalu rapat pakai kaca-kaca, kira-kira tambah panas tidak GOR kamu? Itu kan jadi lucu, desainnya ngaco. Nah model kayak begini lebih baik kami coret saja, tak perlu dianggarkan. Duitnya dipusatkan untuk BUMD yang sudah jelas," terang Ahok.
Pembahasan Rapergub APBD 2015 tersebut mirip-mirip saat membahas RAPBD dengan DPRD. Bersama Kemendagri, Pemprov DKI akan menyisir berbagai mata anggaran. Setelah menjadi pergub, APBD DKI dapat digunakan untuk membangun Jakarta.
"Sekarang kami "mirip-mirip" seperti DPRD lakukan. Kita ingin crop ini, betul tidak sih bangun GOR itu Rp 43 miliar sampai Rp 47 miliar, apa ini tidak mark-up," imbuh mantan Bupati Belitung Timur itu.