TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rina Aditya Sartika, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra akhirnya menjelaskan terkait dugaan korupsi pengadaan buku yang dilaporkan Indonesian Coruption Watch (ICW) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia mengaku tidak tahu apa-apa mengenai proyek pengadaan buku yang menggunakan anggaran APBD DKI Jakarta Tahun 2014.
"Saya sudah menyerahkan bukti sama ketua fraksi, saya bilang bahwa saya hanya sebagai penulis, nah ketua fraksi juga sudah pegang semua buktinya lengkap, saya hanya sebagai penulis dan nanti juga ada klarifikasi dari Pak Ghoni (Abdul Ghoni Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI) hanya sebatas itu," ujar Rina di Gedung DPRD DKI, Senin (6/4/2015).
Anak dari Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dikmen Jakarta Selatan Alex Usman ini meyakinkan wartawan bila enam buku masing-masing berjudul Kampoeng hingga Metropolitan, Batavia Era Kolonial hingga Jokowi, Jakarta dulu Rawa sekarang Pencakar Langit, Dari Delman menuju MRT, Perempuan Betawi Menyusui hingga Tokoh dan Urban Batavia Urban Jakarta.
"(Tujuan membuat buku) Memang saya suka nulis sama kayak kalian suka nulis," ucapnya.
Ia membantah bila pembuatan buku tersebut dalam rangka kampanye dirinya untuk menjadi anggota legislatif di Jakarta.
Dikatakan dia, dalam dokumen yang dirinya serahkan kepada Ketua Fraksi Partai Gerindra, ada bukti tanggalnya kapan dan pemilihannya kapan.
"Buku saya jual hak ciptanya, jadi sekali lagi saya bilang bahwa saya punya bukti bahwa saya hanya sebagai penulis. Nanti juga kalian bisa klarifikasi sama ketua fraksi," ucapnya.
Dirinya tidak tahu bila buku tersebut diperbanyak dengan menggunakan anggaran APBD DKI. Bahkan hingga saat ini penjualan hak cipta buku tersebut belum diterima dirinya.
"Saya tidak tahu, saya jual hak cipta. Belum dibayar semua," ucapnya.