TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat korban ledakan Tanah Abang dikenal baik di masyarakat sekitar. Agus warga di sekitar ledakan mengaku dirinya sering bertemu empat korban tersebut baik pagi, siang, maupun sore.
"Saya sering bertemu mereka, pagi, siang, maupun sore. Tidak ada aneh-aneh. Mereka biasa saja ngobrol bareng kita seperti ini," ungkap Agus (36) di lokasi kejadian Jalan Jati Bunder VII, RT 016 RW 009, Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (8/4/2015).
Dijelaskan dia, Asep bekerja serabutan mengantarkan gorengan dan kue-kue buatan istrinya ke warung-warung. Sementara Rustam alias Suro bekerja sebagai kuli bangunan, Ferry bekerja sebagai tukang bengkel motor tak jauh dari lokasi ledakan, sementara Amir berprofesi sebagai tukang parkir.
Sebelum kejadian, Agus memang diminta bantuan RT setempat untuk mengkomunikasikan warganya dengan kelurahan karena tanah kosong tempat terjadinya ledakan akan digunakan untuk hajatan akikah dan sunatan warga setempat bernama Saka. Tetapi saat di kelurahan tiba-tiba dirinya mendengar ada ledakan.
"Saya tidak tahu sebenarnya soal ledakan karena sedang di kelurahan melaporkan bila ada warga sini akan ada yang mengadakan acara hajatan," ucapnya.
Ia menyangka bila empat orang tersebut sedang bekerja membersihkan tanah kosong untuk hajatan.
"Mungkin mereka lagi apes saja. Karena empat orang itu warga sini dan tidak aneh-aneh," ujarnya.