TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suro (S) (50), salah satu korban ledakan paket diduga bom di Tanah Abang menderita luka berat. Dia ditangani secara intensif oleh tenaga medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Setelah terjadinya ledakan pada Rabu kemarin, dia sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pelni Petamburan. Kemudian, dia dirujuk ke Rumah Sakit Polri. Saat ini, dia berada di ruang ICU.
"Ada luka parah pada wajah, termasuk seperihan di wajah dan badan. Hanya yang di ICU masih berat. Dia belum dapat berkomunikasi, sangat terbatas," ujar Kepala Bagian Pelayanan dan Perawatan Medis, Komisaris Besar Yayok Witarto, di Jakarta Timur, Kamis (9/4/2015).
Tim medis melakukan upaya terbaik selama menangani empat korban ledakan paket diduga bom tersebut. Tenaga medis meliputi, dokter bedah umum, dokter bedah plastik, urologi, ortopedi, penyakit dalam, dan lainnya.
"Beberapa tindakan medis yang dilakukan pemeriksaan elektro, laboratorium, pemeriksaan torak, dan ct scan, terdapat 12 dokter spesialis yang dilibatkan dalam observasi 4 korban. Dokter psikiater juga disiapkan," kata dia
Kepala Bagian Pelayanan dan Perawatan Medis, Komisaris Besar Yayok Witarto, mengatakan dua di antara korban tersebut, yaitu A (51 tahun) dan S (50 tahun) menderita luka berat. Mereka dirawat di instalasi gawat darurat.
Sementara, untuk dua korban lainnya, yakni F (31 tahun) dan AS (66 tahun) sudah relatif baik. Mereka telah dipindahkan dari tempat ICU ke ruang bangsal.
Informasi yang dihimpun, ledakan terbilang dahsyat. Menurut keterangan warga, getaran ledakan terasa sampai radius 500 meter.
Ledakan di RT/RW 016/09, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Rabu (8/4/2015), sekitar pukul 14.45 WIB.