TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rustam alias Suro (56), pria yang diduga sebagai perakit bom banting di Jatibunder, Tanah Abang, Jakarta Pusat pukul 19.35 semalam dipindahkan dari RS Pelni ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Suro menderita luka bakar pada bagian wajah, tangan kiri, perut, dan kaki kanan kiri.
Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyono yang menjenguk korban mengungkapkan, Suro mengalami luka terparah dibandingkan tiga korban lainnya, yaitu Ferry, Amir, dan Asep yang mengalami luka biasa.
Suro diduga sedang merakit bom sebelum ledakan terjadi. "Pada waktu merakit diduga terjadi kesalahan teknis dan menyebar hingga meledak," ujar Kapolda.
Unggung juga mengatakan, benda menyerupai bondet alias bom ikan ini tanpa dilengkapi pemicunya, switching dan timer-nya, ini bob nonelectric impact system.
"Kalau dibilang bom harus ada pemicunya, switching dan timer-nya, tapi ini nonelectric impact system. Kalau di Jatim ini seperti bondet, (tapi) baru kali ini model seperti ini ditemukan di DKI," ujar Unggung usai menjenguk empat korban di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, semalam.
Mantan Kapolda Jatim itu mengatakan, isi dari benda yang berbentuk seperti 'mercon banting' itu black powder sebesar bola tenis. Dari olah TKP ditemukan ada 49 barang sejenis yang berisi paku.
Menurut Kapolda, bom yang meledak di Tanah Abang ini berdaya ledak rendah. Unggung juga menyebutkan bom tersebut kemungkinan adalah rakitan. "Sesuai yang ditemukan di TKP, kalau kita lihat seperti mercon banting. (Jadi) homemade (bom buatan rumahAN). Jadi ini low explosive," kata Kapolda.
Ditambahkan Kapolda, korban yang baru dijenguknya adalah Suro. "Tadi (kemarin malam—Red) kita lihat itu yang dari RS Pelni, atas nama S, luka di mata, badan, dan kaki," katanya. (Harian Warta Kota)