TRIBUNNEWS.COM, TEBET - Suasana kesunyian dan ketegangan sangat terasa di lorong-lorong Boarding House atau tempat kos-kosan wanita cantik yang ditemukan tewas di kamar kosnya, Jalan Tebet Utara nomor 15 C RT 07 RW 10, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (11/4) pukul 19.00.
Berbagai misteri dan tanda tanya bermunculan atas kepergian janda beranak satu itu dikalangan teman-teman kosannya.
Bangunan dengan tiga lantai terlihat sangat sepi.
Pintu-pintu kos yang ada sebanyak 27 kamar terpantau tertutup dan seperti acuh dengan kejadian pembunuhan itu.
Pemilik kos dan penjaga kos tidak ada di rumah yang mempunyai background berwarna merah dan abu-abu.
Salah seorang teman korban yang tinggal di depan kamar korban, Aurel (24) mengaku hingga saat ini dirinya masih kepikiran dengan pembunuhan itu.
Pasalnya, sudah hampir 6 bulan dia tidak melakukan komunikasi dengan korban karena sesuatu pertikaian.
Namun, kini Deuhdeuh Alfi Sahrin (29) telah tiada dan menimbulkan misteri.
"Semenjak penemuan Empi (panggilan akrab korban-red), saya tidak bisa tidur," kata wanita yang mempunyai rambut berwarna pirang itu di kamar kosnya nomor 29.
Wanita yang sudah tiga tahun tinggal di kos-kosan itu, mengatakan bahwa setiap malam, di pojok kamarnya yang berukuran sekitar 5 meter x 5 meter selalu terdengar suara korban.
Kata-kata maaf yang terdengar di pojok kanan kamar kos Aurel.
"Saya sendiri sekarang masih merinding kalau inget peristiwa penemuan mayat Mpi. Kalau di pojok kamar saya selalu ada suara-suara minta maaf kepada dirinya," tuturnya.
Selama tinggal di Tebet Utara, teman korban hanya dirinya dan beberapa tetangga kos lainnya.