Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Theo Yonathan Simon Laturiuw
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Awalnya polisi disebut mencari pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi (26) dari daftar buku tamu milik pelanggannya.
Namun ternyata di buku tamu itu tak ada nama pembunuhnya.
BACA: Ini Buku Tamu Empi Berisi Daftar Nama-nama Pelanggannya
Empi dibunuh oleh Muhamad Prio Santoso (24), seorang guru matematika lulusan ITB yang bekerja di Kedoya, Jakarta Barat.
Dia dibunuh pada Jumat (10/4/2015) di rumah kosnya di Jalan Tebet Utara 15 C, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Buddy Towoliu, mengatakan, buku tamu itu bukan untuk mencatat pelanggan biasa.
Buku tamu yang Empi tulis itu berupa buku dengan sampul ulang tahun Mc Donald ke-60. Sampul bukunya berwarna dominan hitam.
"Kalau saya lihat, itu pelanggan-pelanggan khusus saja yang dicatat disitu. Nama pelaku pembunuhan tak ada disitu," ucap Buddy kepada Warta Kota di ruang kerjanya, Rabu (15/4/2015).
Pelanggan khusus berarti pelanggan yang sudah kerap datang, dan punya uang banyak. Makanya Empi senang dan melayaninya dengan baik.
"Kalau dia ini (Prio) bukan khusus, makanya tak dicatat mungkin," ucap Buddy.
Kepergian Deudeuh alias Empi meninggalkan banyak kisah.
Janda cantik yang berprofesi sebagai PSK itu membuat catatan di sebuah buku siapa-siapa saja yang pernah menggunakan jasanya "berhubungan intim".
Polisi menyebut buku berwarna hitam itu berisi para pelanggan seks Deudeuh alias Empi.
Polisi memperlihatkan buku ini dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya pada Rabu (15/4/2015).
Namun siapa saja nama-nama orang yang tercantum di dalam buku itu menjadi rahasia polisi sebab nama-nama itu tidak dipublikasikan ke masyarakat.