TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muhamad Prio Santoso alias Rio (24), pembunuh Deudeuh Alfi Sahrin alias Empi (26), dibekuk polisi Rabu (15/4/2015) dini hari pukul 03.30 di Batu Tapak, Bojonggede, Kabupaten Bogor di depan istrinya.
"Pelaku ditangkap kan pada Rabu dini hari, dia sedang tidur bersama istrinya," ucap Kanit I Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Budi Towoliu di Mapolda Metro Jaya, Rabu (15/4/2015).
Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya mengetahui keberadaan Rio dengan melacak ponsel Empi yang dibawa kabur pelaku.
Rio tercatat sebagai seorang guru privat bimbingan belajar (bimbel) Clavius, Jalan Surya Mandala I Nomor 91, Sunrise Garden, Kedoya, Jakarta Barat. Rio sudah memiliki seorang istri yang sedang mengandung. Ia juga telah memiliki anak berusia delapan tahun.
Rumah di Bojonggede itu diduga merupakan tempat persembunyian Rio. Sebab, berdasarkan kartu identitasnya, Rio beralamat di Suka Bukti, Curug, Kabupaten Tangerang.
Pantauan Warta Kota di tempat kerja Rio, Rabu (15/4/2015) siang, Rumah Belajar Clavius menempati bangunan tiga lantai.
Gedung berwarna biru muda itu, dua lantai dijadikan tempat belajar, dan lantai paling atas masih dikosongkan. Rumah belajar tersebut menyediakan jasa bimbel dari tingkat SD, SMP dan SMA. Tampak murid berseragam SD hilir mudik di tempat bimbel ini.
Rekan-rekan kerjanya tak menyangka Rio melakukan aksi keji tersebut.
"Orang-orang di sini nggak menyangka Rio bisa melakukan hal itu (pembunuhan)," ujar Staf Admin Rumah Belajar Clavius, Ima, saat ditemui Warta Kota.
Menurut Ima, dia masih melihat pelaku mengajar siswa kelas 12 di Clavius, Selasa (14/4/2015) sore.
"Ekspresinya sih saya lihat kemarin normal-normal saja, seperti nggak ada masalah," ucap Ima.
Dia membenarkan Rio tinggal di Bogor. Namun, Ima tak mengetahui alamat detailnya rumah Rio.
"Saya juga kurang tahu dia sudah punya istri atau belum," katanya.
Rio sudah bekerja selama 1,5 tahun sebagai guru Matematika di Clavius. Rio dalam seminggu hampir setiap hari mengajar.
"Dia sama rekan-rekan di sini suka ngobrol, malah dia suka bercanda. Dia nggak tertutup orangnya," ungkapnya.
Menurut Ima, Rio orangnya biasa saja, baik kepada semua orang dan tidak macam-macam.
"Saya juga nggak menyangka kalau dia melakukan (pembunuhan) seperti itu," kata Ima. (ote/bum/m3)