News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Wanita di Tebet

Rio: Dia Sudah Melayani Pria Lain Sebelum Saya, Mungkin Dia Lelah

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kanit 1 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Komisaris Buddy Towoliu, menunjukkan topi berwarna hitam yang dipakai Muhamad Prio Santoso (24) usai membunuh Deudeuh Alfi Sharin (26) pada Jumat (10/4/2015) malam.(Theo Yonathan Simon Laturiuw)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Muhammad Prio Santoso (24 tahun) mengungkapkan motif membunuh Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Empi.

Salah satu motif yang menjadi alasan melakukan pembunuhan diduga karena kecewa tidak dilayani secara maksimal di ranjang.

Perkenalan keduanya berawal dari media sosial, twitter.

BACA: Habis Ujian Nasional, Pelajar Mesum di Hotel

Rio yang mempunyai akun twitter @santoso06yoyo merupakan salah satu follower dari akun twitter milik Deudeuh, yaitu @tatta_chubby.

Rio pertama kali berkicau di akun twitter tersebut pada 10 Maret 2015.

Jalinan komunikasi itu sebatas penawaran untuk memakai jasa dari Deudeuh yang berprofesi sebagai wanita pekerja seks komersial (PSK).

Menurut pengakuan pelaku, kepada aparat kepolisian pelaku sudah memakai jasa korban sebanyak dua kali. Pertemuan pertama itu terjadi pada 2 April 2015.

“Waktu pertama kali main, saya disuruh cepat-cepat 'keluar'. Saya disuruh cepat-cepat 'keluar' karena saya klien terakhirnya. Dia sudah melayani pria lain sebelum saya, mungkin dia lelah. Saya baru pertama kali main sama cewek begitu, sebelumnya tidak pernah,” kata Rio di Mapolda Metro Jaya, Kamis (16/4).

BACA JUGA: Liputan Khusus Menyibak Prostitusi Online di Media Sosial

Meskipun kurang puas, namun dia memberikan testimoni. Testimoni yang dimaksud adalah testimoni atas pelayanan Tata pada kencan pertama. Melalui pesan singkat, Rio mengucapkan terimakasihnya kepada Tata. Kemudian, Rio menjadwalkan kembali bertemu dengan Tata pada Jumat (10/4) lalu.

Pertemuan kedua itu menjadi pertemuan mereka untuk yang terakhir kalinya karena berakhir petaka bagi Tata. Di pertemuan di tempat kos di kawasan Tebet, Rio kembali dikecewakan karena korban tidak ingin melayani lebih lama.

Selain itu, Rio juga mengaku kesal dan emosi atas perkataan Tata yang menyinggung sekaligus menghinanya. "Dia bilang, 'badan lu bau banget, bikin gue pengen pingsan. Lu tuh item, dekil, lengket, kucel, hidup lagi'. Dia bilang gitu sambil jutek," ujarnya.

Dia membunuh karena tersinggung dengan pernyataan korban yang menyebut dirinya bau badan saat berhubungan intim. Dia merasa tersinggug dan langsung mencekik leher korban. Korban melakukan perlawanan dan sempat mengigit jari kanan bagian tengah pelaku.

Korban belum tewas setelah dicekik sehingga pelaku semakin emosi dan memperkuat cekikan. Tidak cukup sampai di situ, pelaku mengambil kabel rol dan menyumpal mulut korban menggunakan kaus kaki. Setelah memastikan Tata tewas, Rio tak lantas meninggalkan kamar. Dia sempat membersihkan badan.

Setelah membersihkan badan, pria beranak satu itu lantas mengenakan pakaian dan topi. Ini dilakukan untuk menyembunyikan identitas. Kemudian, Rio mengambil 4 unit handphone Samsung, 1 unit iPad, 1 unit MacBook dan uang Rp 2,8 juta milik korban yang tergeletak di kamar tersebut.

BACA JUGA: Istilah yang Dipakai di Kalangan Prostitusi Online

Dia sempat mengamati situasi di luar kamar kos korban. Dia merasa khawatir, jika langsung keluar kamar kos tersebut, penghuni kos yang lain akan menghakiminya. Sebab, saat dirinya mengeksekusi korban, mereka bertengkar dan membuat suasana gaduh.

"Saya mendengar apa ada suara jejak kaki atau gemuruh orang atau tidak," jelasnya.

Kemudian, Rio berjalan kaki menuju ke Stasiun Tebet yang tidak jauh dari kosan korban. Dia naik Commuter Line ke tempat tinggalnya di Bojong Gede, Bogor. Penangkapan dilakukan di tempat persembunyian pada Rabu (15/4/2015) dinihari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini