Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia Traffict Watch (ITW) berharap pada pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan digelar pada 19-24 April, pemerintah mampu mengendalikan kondisi lalu lintas .
Untuk itu pemerintah sebagai penyelenggara lalu lintas dan angkutan jalan agar sungguh-sungguh mewujudkan lalu lintas yang aman, nyaman, tertib dan lancar.
“Momentum ini sangat penting untuk menunjukan kepada dunia bahwa tertib lalu lintas merupakan bagian dari budaya Indonesia,” kata Ketua Presidium ITW, Edison Siahaan, dalam keterangan pers yang diterima wartawan, Minggu (19/4/2015).
Menurutnya, KAA ini merupakan kegiatan yang sekaligus ujian untuk menunjukkan kemampuan pemerintah mengendalikan lalu lintas. Sebab, lalu lintas itu merupakan potret modrenitas sebuah bangsa, selain menjadi cermin budaya.
Dikatakan, untuk beberapa hari ke depan, ratusan kepala negara dari berbagai dunia dan belasan organisasi internasional akan berada di Indonesia terkait dengan pelaksanaan KAA. Maka, mereka dengan mata terbuka akan secara langsung melihat kondisi lalu lintas di negeri ini.
“Apabila pemerintah tidak mampu mengendalikan lalu lintas, maka fakta itu akan sampai ke seluruh penjuru dunia. Sebaliknya jika lalu lintas kondusif maka cerita negeri ini akan baik,” ujar Edison.
ITW juga mengingatkan, agar upaya pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan untuk melancarkaan perjalanan para kepala negara, agar juga tidak mengorbankan masyarakat pengguna jalan.
Sehingga rekayasa atau pengalihan arus lalu lintas harus benar-benar dapat membuat semua aktivitas berjalan lancar, atau tidak menimbulkan kemacetan di ruas jalan yang tidak dilalui oleh para tamu negara tersebut.
Selain itu, ITW juga meminta agar masyarakat menahan diri untuk tidak berpergian dengan kendaraan pribadi untuk hal-hal yang tidak perlu. Untuk mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di jalan raya.