News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Begal Motor

Duit Hasil Rampokan SPBU Untuk Transaksi Narkoba

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Barang Bukti senjata tajam dan senjata api mainan yang dipakai Para pembegal Truk di Jalan Tol berhasil disita Polda Metro Jaya, Selasa (17/3/2015) WARTAKOTA/Ahmad Sabran

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel memperkirakan sejumlah perampokan yang dilakukan oleh para begal yang mengincar uang yang dibawa oleh karyawan SPBU dan terjadi secara berulang akan digunakan untuk transaksi narkoba.

Berulangnya kasus perampokan bersenjata api atau begal terhadap karyawan SPBU yang hendak menyetorkan uang hasil penjualan SPBU ke bank di Kota Depok, Selasa (21/4/2015) siang, mengingatkan saya akan sejumlah kejahatan perampokan yang sempat menjadi 'musiman' beberapa waktu lalu.

Di antaranya musim rampok minimarket atau toserba, rampok rumah mewah, atau begal yang mengincar motor korbannya.

"Menurut saya, semua 'musim' kejahatan itu bisa terjadi karena baik karyawan SPBU yang akan setor uang, toserba atau minimarket serta rumah mewah, tingkat kerawanannya relatif sama, tanpa memandang pemetaan wilayah," kata Reza.

Lalu yang menjadi pertanyaan, apa sebenarnya yang dicari pelaku?

Sebab, jika ditelisik, semua hal dan sasaran, selalu dianggap oleh pelaku memiliki celah kejahatan yang sama dan terbuka.

"Dugaan saya, masih sama seperti sebelumnya. Perampokan 'musiman' ini, lebih cenderung hanyalah merupakan kejahatan antara saja," ujarnya.

Tujuan sebenarnya mereka atau para pelaku adalah berupaya mendapatkan modal untuk melakukan kejahatan berikutnya yang berbeda.

Apakah kejahatan berikutnya yang berbeda itu? Yakni untuk membeli narkoba.

"Jadi, saya tetap menduga, bahwa perampokan atau aksi kejahatan terhadap karyawan SPBU yang terjadi berulang ini di Depok, adalah perampokan untuk membeli narkoba, minuman keras atau prostitusi."

Sebab, pelaku perampokan yang beraksi tengah hari bolong telah menyimpang dan menunjukkan gangguan rasional. Saya menduga ada pengaruh narkotika, obat-obatan dan minuman keras sehingga tindakannya menjadi sangat agresif dan berani.

Sebab, aksi yang dilakukan siang hari sangat rentan bagi pelaku kejahatan murni.

Karena itu, ada masalah lain, selain memberantas aksi perampok dan pembegal ini. Masalah ini juga harus diantisipasi oleh polisi dan masyarakat.

Permasalahannya adalah narkotika, minuman keras dan prostitusi itu sendiri yang menjadi permasalahan utama. Permasalahan itu harus diatasi dan diselesaikan terlebih dahulu, sehingga aksi perampokan atau pembegalan yang hanya merupakan aksi kejahatan perantara bisa diredam.

Jadi, polisi tidak cukup polisi menerjunkan tim reaksi cepat untuk memburu perampok, bila permasalahan penyebabnya tidak diselesaikan duluan.‎ (Budi Malau)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini