TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Dokter Forensik memastikan, saksi kunci kasus Illegal Fishing di Benjina, Tual, Yoseph Sairlela, meninggal akibat mengalami serangan jantung sebab tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Sebelumnya, Yoseph ditemukan tewas di sebuah kamar di hotel bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4/2015).
Sempat ada dugaan, Yoseph tewas karena dibunuh karena sempat disebutkan ada bekas kekerasan di tubuhnya.
Sebaliknya, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak mengatakan, dari keterangan dokter forensik di RSCM, tak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh Yoseph.
"Ini meninggal wajar karena sakit. Dokter Forensik menemukan Trombus di jantungnya," kata Musyafak menirukan keterangan dokter forensik itu di ruang kerjanya, Kamis (23/4/2015).
Menurut Musyafak, trombus itu semacam zat yang bisa menyumbat pembuluh darah dan trombus berada di dalam jantung.
Trombus itu bisa menyumbat pembuluh darah kecil yang berada di jantung, sehingga akhirnya sel-sel kecil jantung tak teraliri darah.
Kemudian, akhirnya menyebabkan kematian. Ini mengakibatkan serangan jantung. Jadi, inilah penyebab kematian Yoseph yang juga anak buah Menteri Susi ini, yakni serangan jantung.