Laporan wartawan tribunnews.com : Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basukit Tjahaja Purnama bukan hanya meninjau pelaksanaan Ujian Nasional siswa SMPN 65 Jakarta saja. Ia pun meninjau Gedung SMPN 65 Jakarta yang terbakar pada Selasa (14/4/2015) malam.
Dalam tinjauannya pria yang akrab disapa Ahok didampingi Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budiman dirinya menginginkan bila atap gedung sekolah tidak lagi menggunakan kayu.
Bahkan saat mendengar bila penyebab kebakaran diakibatkan konsleting listrik, mantan Bupati Belitung Timur ini pun mengungkapkan bila para kontraktor banya yang nakal dengan mengganti spek bangunan untuk mendapatkan keuntungan tanpa memperhitungkan keamanan gedung.
"Kabel semua pun tidak standar. Jadi kontraktor itu yang harusnya diameternya sekian, diganti. Terus diganti yang bukan SNI," ucap Ahok di SMPN 65 Jakarta, Sunter, Jakarta Utara, Senin (4/5/2015).
Konsultan pun tidak bisa melakukan pemeriksaan secara detail. Sehingga, Ahok menginginkan peran serta guru untuk melaporkan bila ada kejanggalan-kejanggalan setelah bangunan selesai dikerjakan.
"Guru-guru kan selama ini tidak mau tahu," ucapnya.
Ia pun menanyakan kepada Arie kapan Gedung SMPN 65 tersebut bisa mulai dilelang pembangunannya.
"Ini keburu tidak lelangnya?" tanya Ahok
"Mestinya keburu pak," jawab Arie.
Ahok meyakini bila pembangunan Gedung SMPN 65 Jakarta akan berjalan cepat karena tidak lagi menggunakan konstruksi kayu untuk atap bangunan.
"Cepat kok, konstruksi baja capat sekali ini," katanya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya mengunjungi SMAN 80 Jakarta yang berada di Sunter, Jakarta Timur untuk memastikan pelaksanaan Ujian Nasional siswa SMPN 65 Jakarta berjalan lacar setelah gedungnya terbakar.
Di hadapan 315 siswa SMPN 65 yang akan mengikuti ujian Ahok menekankan pentingnya kejujuran "Saya harapkan anak-anak betul-betul mengutamakan kejujuran. Karena yang terpenting bagi manusia adalah kejujuran," kata Ahok.