TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh 2 Mei 2015 serta menyambut Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh 20 Mei 2015 mendatang, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta melakukan mutasi kepala sekolah untuk jenjang SD, SMP, dan SMA sebanyak 259 orang.
Jumlah tersebut terdiri dari 229 Kepala Sekolah SD, 4 kepala sekolah SMP, dan 26 Kepala SMA.
"Alih tugas ini merupakan bagian dari sistem pembinaan karir kepala sekolah di Hari Pendidikan Nasional dan Hari Kebangkitanan Nasional," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budiman di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Jumat (8/5/2015).
Dikatakannya dilantiknya 259 kepala sekolah dalam momentum Hari Pendidikan Nasional tersebut sebagai kado bagi masyarakat dan sekolah-sekolah di DKI agar mendapatkan figur kepala sekolah yang memiliki kompetensi, integritas, moralitas, dan bertanggungjawab.
"Seorang kepala sekolah bukan hanya berperan sebagai manaje dan pendidik profesional saja, namu sebagai pengabdi yang wajib memberikan kinerja serta pelayanan terbaik kepada sekolah dan peserta didik," ujarnya.
Kepentingan seluruh proses pembelajaran di sekolah adalah prioritas dan segalanya.
"Bukan malah mementingkan hal-hal lainnya, terlebih kepentingan pribadi para kepala sekolah itu sendiri," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Arie menjelaskan bila dirinya ditugaskan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membersihkan seluruh sekolah di DKI dari oknum kepala sekolah dan guru yang tidak bertanggung jawab. Sekarang tidak ada lagi sogok menyogok untuk menjadi kepala sekolah.
Selain itu dikatakan Arie, bila ada kepala sekolah yang prilakunya bermasalah akan diberikan sanksi tegas. Sudah ada 13 kepala sekolah dan guru yang sedang diproses lebih lanjut sanksinya saat ini.
"Gubernur tidak mau sekolah-sekolah di Jakarta dihuni oknum kepala sekolah dan guru yang tidak bertanggungjawab," ucapnya.