Laporan wartawan Tribunnews.com: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengungkapkan kekesalannya setelah menerima sumnbangan lima unit truk sampah dari PT Pelindo II. Ia merasa heran dengan Dinas Kebersihan DKI Jakarta selama ini yang lebih memilih menyewa truk sampah.
Pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengatakan, dalam satu tahun anggaran untuk menyewa truk sampah sebesar Rp 400 miliar. Belum lagi pihaknya tidak bisa mengontrol keberadaan truk sampah yang disewanya.
"Dulu ngoceh tidak cukup truk. Saya tanya tadi, peremajaan truk kapan beres? Tahun depan baru selesai. Kan lucu. Kalau ada uang buat apa tiga tahun anda bikin peremajaan truk, kalau saya langsung beli 1.000 unit saja.
Nah tahun ini baru mau beli 380 truk. tahun depan beli lagi 300-an truk," kata Ahok di Balai Kota, Senin (11/5/2015).
Dengan gambaran seperti itu, Ahok menganggap lucu. Dengan tersendatnya pengadaan truk membuka peluang untuk menyewa truk pengangkut sampah dari swasta. Dalam keadaan seperti itu bisa terjadi permainan dalam pengangkutan sampah sehingga yang diuntungkan para sopir truk.
"Kan lucu. Akhirnya apa, ada peluang sewa dari swasta lagi. Sewa dari swasta, ini bisa main juga, kadang dijemput, kadang tidak dijemput. Dijemput punya siapapun tidak jelas, tidak ada GPS. Jemput di rumah duka, banyak bunga, dihitung di kita juga. jemput di restoran hitung di kita juga. kan masalah kalau begitu," ungkapnya.
Ahok tidak mau oknum sopir pengangkut sampah kaya raya hingga punya istri tiga gara-gara mengangkut sampah seenaknya. Mantan Bupati Belitung Timur ini mensinyalir ada kesengajaan untuk memperlambat pengadaan truk sampah baru agar anggaran sampah bisa dinikmati pihak-pihak tertentu.
"Kamu sewa dari orang kan ada masalah. Kalau sama sopir truk dicas satu-satu kan pusing," ucapnya.
Sebetulnya harga satu truk mencapai Rp 400 juta. Menurut Ahok bila dirata-ratakan Rp 500 juta saja, dengan anggaran Rp 400 miliar bisa dibeli sekitar 800 truk sampah.
"Jadi memang tidak niat, ada sesuatu yang aneh di Jakarta. Tapi tidak apa-apalah, aku kan orang paling sabar kan?" ungkapnya.