TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Karena kecelakaan yang mengakibatkan kaki kanannya cacat pada 2013 lalu, ASM (39) tidak dapat lagi bekerja menjadi mandor bangunan.
Ia terpaksa banting setir dari mandor bangunan menjadi bandar togel untuk menutupi kebutuhan hidupnya serta untuk menghindari tuntutan cerai istrinya.
Ayah dua anak itu lalu mangkal di Jalan Proklamasi, Sukmajaya, Depok.
Namun aksi ASM sebagai bandar judi selama setahun belakangan ini berakhir, Senin (11/5/2015) sore.
Ia akhirnya dibekuk aparat Polsek Sukmajaya, saat bertransaksi dengan pelanggannya AM (40) buruh pabrik tempe.
Kapolsek Sukmajaya, Kompol Agus Widodo menuturkan ASM sudah sekitar setahun lebih jualan togel di Jalan Proklamasi.
"Ia sudah sempat mendapat pembinaan, waktu kami tangkap beberapa bulan lalui. Tapi setelah itu tetap jual togel juga. Alasannya karena tidak bisa bekerja lagi akibat patah kaki lantaran kecelakaan," kata Agus, Senin sore.
Dari lapak ASM, kata Agus, pihaknya mengamankan barang bukti berupa buku rekapan nomor togel, 3 buah ponsel, dan 1 buah kakulator.
Selain menangkap ASM, kata Agus, pihaknya juga menangkap AM, konsumen ASM. "Mereka adalah warga Jalan Proklamasi Sukmjaya, Depok," katanya.
Sementara ASM kepada penyidik mengatakan ia terpaksa menjual togel karena takut istinya menuntut cerai.
"Saya tidak bisa kerja apa-apa karena kaki saya pengkor akibat pernah patah karena kecelakaan. Kalau tidak punya uang, istri menuntut cerai. Jadi terpaksa jual togel," katanya.
Menurut ASM, penghasilannya dari bandar togel sekitar Rp 2 Juta perbulan. "Hitungannya komisi. Palingan dapat tambahan kalau ada pemasang yang dapat, dan saya dikasih juga," kata dia.
Sementara, AM, buruh pabrik tempe yang kedapatan sedang memasang togel mengatakan berjudi togel hanya iseng dan mengadu keberuntunhan saja.
"Isen saja Pak. Siapa tahu untung. Dulu pernah dapat beberapa juta, ternyata lumayan juga. Jadinya ketagihan masang," kata dia. (Budi Malau)