TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Dua pria bertelanjang dada berteriak keras di depan kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Bekasi, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi pada Selasa (12/5/2015) siang.
Di belakang mereka, terdapat puluhan pemuda dari kalangan mahasiswa memegang sebuah spanduk dan poster yang berisi penolakan aksi korupsi.
Dengan nada tinggi, mereka menyuarakan agar Kejari Bekasi mengusut tuntas kasus korupsi yang terjadi di Kota Bekasi.
Tak hanya berteriak, mereka juga menggelar aksi teatrikal dengan mengunyah lima ekor tikus kecil berwarna putih.
Tikus merupakan simbol dari perilaku pejabat pemerintah yang menyalahgunakan wewenangnya untuk memperkaya diri sendiri. Secara perlahan mereka memasukan tikut-tikus itu ke dalam mulut. Dengan aba-aba dari koordinator aksi, lalu mereka menggigit kepala tikus hingga putus.
Seketika, tubuh binatang pengerat itu dibuang ke halaman Kejari Bekasi.
"Ini sebagai simbol kewajiban Kejari Bekasi untuk mengusut tuntas kasus korupsi yang ada di Kota Bekasi," ujar Koordinator Aksi, Zainudin di depan Kantor Kejari Bekas.
Para "tikus" berkerah putih di Kota Bekasi harus segera dimusnahkan. Kejari Bekasi tidak boleh lamban menangani kasus korupsi yang dilakukan para pejabat Kota Bekasi.
Sebab, tindakan mereka dianggap telah merugikan warga Kota Bekasi.
"Banyak persoalan kasus korupsi di lingkungan pemerintahan Kota Bekasi yang luput dari pantauan Kejari," kata Zainudin.
Meski tak memiliki data valid, namun berdasarkan kajian para demonstran berbagai kasus korupsi banyak yang luput dari pengawasan Kejari.
Misalnya, kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Kota Bekasi, kasus korupsi pajak reklame, kasus perizinan pendirian tempat hiburan, supermarket yang melanggar Perda Kota Bekasi dan sebagainya.
"Memang bukan berdasarkan laporan BPK, ini tuntukan hanya berdasarkan kajian internal kami yang dihimpun dari berbagai sumber termasuk media massa," ujarnya.
Pantauan Warta Kota di lapangan, puluhan massa berkumpul di luar pagar Kejari Bekasi.
Mereka mendesak agar aparat mengusut kasus karupsi yang dinilainya tak kunjung selesai.
Aksi yang digelar selama satu jam ini, dikawal oleh ratusan kepolisian dari Polresta Bekasi Kota. Meski tak mendapat respon dari Kepala Kejari Bekasi, namun mereka tetap bersemangat dalam orasinya.
Kepala Seksi Bidang Perdata dan Usaha Negara, Kejari Bekasi Diana Wahyu Widianti, mengatakan pihaknya akan menyampaikan amanat para demonstran ke Kepala Kejari Bekasi.
Dia berdalih, saat ini Kepala Kejari, Enen Saribanon tengah tugas di luar kota. "Pimpinan tida ada ditempat, iya nanti kami sampaikan ke beliau," ujarnya singkat.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri