TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengungkapan prostitusi kelas atas yang diduga melibatkan artis dan model dengan mucikari RA (32) masih terus ditindaklanjuti pihak Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan. Namun, salah satu saksi tambahan yang dipanggil pihak Polres Jakarta Selatan tidak hadir.
Hal ini diungkapkan Wakapolrestro Jakarta Selatan, AKBP Surawan mengatakan bahwa saksi belum bisa hadir. Padahal, pemeriksaan terhadap saksi dijadwalkan pada minggu ini. Pihak kepolisian pun telah melampirkan surat pemanggilan pertama untuk memeriksa saksi itu.
Saksi tambahan itu adalah seorang dari 200 pekerja seks komersial (PSK) yang dibawah naungan RA. "Belum ada. Mungkin minggu depan," kata Surawan di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (22/5/2015).
Surawan menjelaskan, ketidakhadiran saksi itu sudah diberitahu kepada pihak kepolisian. Atas berbagai alasan membuat saksi itu tidak hadir saat pemanggilan pihak kepolisian. Surawan enggan menyebutkan inisial dari saksi yang akan diperiksa itu.
"Saksi sedang sibuk dan akan dilakukan pemanggilan ulang, bikin janji ulang. Kecuali tanpa alasan yang jelas baru dibilang mangkir," tutur Surawan.
Saat ini, pihak kepolisian sedang mencoba membongkar alat komunikasi milik tersangka RA. Di mana sang mucikari menjajakan jasa seks lewat handphone pribadinya. Apalagi, Bareskrim Polri telah memberikan alat canggih dalam mengungkap prostitusi kelas atas itu.
"Kami sedang mendalami pemeriksaan RA. Seperti alat komunikasi yang digunakan. Alat dari bareskrim sangat berguna. Namun, karena alatnya baru jadi kita butuh alat forensik," tutur Surawan.
Bisnis prostitusi jetset itu, kata dia, sudah terjadi sejak 2013. Oleh sebab itu, pihak kepolisian mencoba mengungkap jaringan itu dengan menjebak PSK dan mucikarinya. Terbukti, mereka ditangkap di sebuah hotel bintang lima di kawasan Jakarta Selatan. (Bintang Pradewo)