News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Minta Tambahan Rp 15 M Selesaikan Terminal Rawamangun, Ahok Sebut Dishub Ngaco

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wajah baru bangunan terminal Rawamangun, Jakarta Timur, pasca direvitalisasi tampak sudah hampir selesai pembangunannya, Senin (25/5/2015). Pemprov DKI Jakarta akan melaporkan konsultan revitalisasi terminal tersebut ke polisi karena disinyalir desain bangunan yang salah, sehingga bus besar tidak bisa masuk ke dalam terminal. Warta Kota/angga bhagya nugraha

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bangunan Sub Dinas Perhubungan Jakarta Timur yang menghalangi jalan masuk ke Terminal Rawamangun memang sudah diperhitungkan sebelum terminal bus di Jakarta Timur tersebut dibangun.

Setelah melakukan pertemuan dengan Dinas Perhubungan dan Biro Hukum, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menganggap bila Dinas Perhubungan sebelumnya sudah mengetahui akan ada permasalahan tersebut sebelum dilakukan pembangunan.

"Ini Dishub itu lucu juga mereka nyatakan kontraktor tuh sudah tahu tidak bisa dibikin selesai, sengaja milih didenda. Jadi pekerjaan yang belum selesai, kalau dia bongkar bangunan Sudin itu malah lebih mahal proyeknya bisa jadi Rp 55 miliar. Berarti harus tambah Rp 15 miliar, kan aneh kan," ungkap Ahok di Balai Kota, Kamis (28/5/2015).

Dikatakan Ahok, memang ada hal yang dilanggar dari bentuk gambar awal dalam pembangunan Terminal Rawamangun yang mengakibatkan bus tidak masuk ke dalam terminal.

"Kenapa sengaja dilanggar? Lelang kan bukan rancang bangun, berarti sudah ada gambar yang bener dong. Jadi ini tidak benar gara-gara ada bangunan itu, dia tidak bikin tembus, dia (sengaja) belokin," ungkapnya.

Dikatakan Ahok, memang saat lelang proyek pembangunan Terminal Rawamangun sudah ada desain yang benar untuk terminal tersebut bisa beroperasi sebagaimana mestinya. Tetapi gambar tersebut sengaja dilanggar kontraktor untuk mendapat keuntungan semata.

"Kalau gambar yang benar ya kamu robohin dong bangunan, kalau tidak dirobohin ya jangan dikerjain kan. Jadi kontraktornya sengaja mau didenda, lucu kan?" Jelas Ahok.

Dikatakan dia, bila pembangunan terminal tersebut menghabiskan anggaran Rp 47 miliar dengan dikurangi denda paling hanya membayar Rp 40 miliar.

"Kalau begitu logika kita pekerjaan sekarang tinggal Rp 6 miliar atau Rp 7 miliar dong, masa dianggarkan lagi Rp 15 miliar, kan aneh?" katanya.
 
Ahok saat ini sedang mencari celah untuk membawanya ke ranah hukum. Ia ingin Terminal Rawamangun bisa diselesaikan untuk dimanfaatkan saat arus mudik lebaran.

"Makanya kita lihat saja mereka ngapain. Ngaco aja tuh Dishub sebenarnya," kata Ahok.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini