TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Usai aparat Kepolisian Resort Metro Jakarta Selatan menangkap mucikari kelas atas RA (32), dan salah seorang pekerja seks komersial yang diduga dari prostitusi artis, AA (22) menyeruak, Mapolres Metro Jakarta Selatan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan selalu dibanjiri oleh puluhan awak media.
Namun, dalam pemeriksaan saksi atas kasus mucikari kelas jetset itu, pihak kepolisian seperti sembunyi-sembunyi dalam memberikan informasi.
Hal itu langsung ditampik oleh Kasubnit Perjudian dan Asusila, Ipda Valva yang menangani kasus RA. Seperti halnya ketika pemanggilan salah seorang saksi TM di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Selasa (26/5/2015) lalu.
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan selama dua sampai tiga jam.
"Nggak ada yang rahasia kok," ucap Valva di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Jumat (29/5).
Karena diduga artis atau model, pasti TM mencoba mengelabui awak media yang setiap hari menunggu kabar tentang jaringan prostitusi kelas atas itu. Namun, Valva mengatakan bahwa saat diperiksa TM tidak menutupi wajahnya.
Dia pun tidak mau menyebut profesi atau nama sebenarnya dari TM. "Pas pemeriksaan tidak ditutupi kok wajahnya. Seperti biasa saja pemeriksaannya terkait kejahatan yang dilakukan RA," tuturnya.
Beredar di kalangan wartawan, Jumat (29/5/2015), pihak kepolisian akan memanggil beberapa saksi lainnya seperti TB dan SB. Akan tetapi, menurut dia, pihak kepolisian belum akan memanggil saksi tambahan untuk kasus RA. "Ngga ada pemanggilan kita hari ini," katanya. (Bintang Pradewo)