TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski turun hujan, para demonstran yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) tetap bertahan melakukan aksi unjukrasa di depan gedung DPRD, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015).
Di bawah rintik hujan, demonstran yang jumlahnya lebih dari 100 orang tersebut menuntut Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok turun dari jabatannya sebagai Gubernur DKI.
Dari atas mobil komando, salah seorang koordinator aksi meminta para pengunjukrasa untuk tidak bubar meskipun hujan turun. Koordinator yang mengenakan peci dan kain sorban tersebut mengatakan perjuangan menggulingkan Ahok jangan sampai terganjal oleh turunnya hujan.
"Pejuang Palestina diberondong peluru, di Suriah dihujani peluru, begitu juga muslim di Myanmar, masa kita sama hujan saja sudah kalah, jadi jangan ada yang bubar," ujar Sekjen FPI, Ja'far Shodiq
Selain itu menurutnya hujan yang turun di tengah aksi unjukrasa merupakan berkah dan tanda dari Tuhan bahwa aksi yang dilakukan diridhoi. Hujan dapat menjadi bencana banjir karena ketidakbecusan gubernur DKI mengelola Ibukota.
"Hujan ini berkah jadi jangan bubar, hujan hanya menjadi banjir di jakarta karena Ahok yang tidak becus," katanya.
Dalam aksinya, para demonstran yang menggunakan pakaian serba putih tersebut selain melantunkan salawat juga mencaci Ahok dengan kata-kata binatang. Aksi tersebut mendapatkan pengawalan ratusan polisi berseragam dinas dan berpakaian preman.