TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak 5 Juni 2015, sejumlah aturan telah diterapkan di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Aturan itu disiapkan oleh pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Bandara Soekarno-Hatta menyusul mewabahnya virus MERS di Korea Selatan.
"Sebelum ada surat pemberitahuan dari Kementerian Kesehatan, kita sudah coba laksanakan dulu tahapan pengamanan di terminal kedatangan, khususnya bagi warga negara Korea Selatan yang datang ke Indonesia," kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Klas 1 Bandara Soekarno-Hatta Oenedo Gumarang di Terminal 2D, Kamis (11/6/2015).
Semua warga negara asing yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta akan melewati sebuah tempat yang sudah disiapkan alat pendeteksi suhu badan.
Alat yang biasa disebut sebagai thermo scanner itu merekam suhu badan setiap orang yang lewat di sana dan menampilkan berapa derajat suhu badan orang-orang tersebut.
Menurut petugas KKP yang berjaga di sana, suhu badan yang dicurigai terjangkit virus MERS adalah 38 sampai 40 derajat celcius.
Jika mesin thermo scanner mendapati ada penumpang dari luar negeri dengan suhu badan sekian, akan langsung terekam di mesin dan terdapat tanda peringatan.
Petugas yang di sana pun berhak untuk menahan penumpang tersebut untuk dibawa ke holding room. Di dalam holding room, penumpang akan diwawancarai terkait riwayat penyakitnya selama ini.
Sebelum itu, petugas juga akan melihat health alert card yang telah dibagikan kru pesawat sebelum mendarat di bandara.
Health alert card merupakan kartu kewaspadaan kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan untuk diserahkan ke dokter jika orang tersebut menunjukkan gejala virus MERS setelah keluar dari bandara.
"Kalau dugaan mengidap MERS sudah kuat, kita bawa ke ruang isolasi, lalu kita rujuk ke rumah sakit," kata Gumarang. Tidak ada larangan bagi masyarakat Indonesia yang akan menuju Korea Selatan.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menuturkan sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan memberi travel advice di web untuk menginformasikan secara detail tentang bahaya virus MERS.
Pemerintah Korea Selatan sendiri tengah berjuang untuk meredakan kepanikan yang meningkat terkait wabah virus MERS.
Virus ini telah menginfeksi puluhan orang, menewaskan beberapa orang, dan menyebabkan ribuan orang lainnya membatalkan rencana perjalanan, serta membuat ratusan sekolah ditutup. (Andri Donnal Putera)