TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Punama kembali melontarkan ancamannya mencopot Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi (Kadishub) DKI Benjamin Bukit.
Ahok, demikian dia disapa, mengatakan ancaman itu terkait keberadaan Uber Taksi yang saat ini masih beroperasi.
"Makanya Dishub ini paling tidak tegas. Diganti ini Dishub-nya kalau tidak bisa menangani," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (15/6/2015).
Dikatakan dia, sikap tidak tegas Dinas Perhubungan tercermin pula dari penindakan angkot-angkot yang suka mangkal seMbarangan. Seharusnya pelanggaran nyata seperti itu bisa ditindak tegas dengan mencabut izin trayeknya.
"Sudah kelihatan CCTV-nya kok semuanya, saya tahu plat nomornya berapa. Kan tinggal cabut izin trayek. Sudah saya ajarin, tidak ditanggapin," ungkapnya.
Ahok pun kembali mengeluarkan unek-uneknya terhadap kinerja Dishub. Ia menyinggung terkait pengelolaan parkir di IRTI Monas supaya sistem pembayarannya dilakukan dengan e-money. Tetapi meskipun sudah diminta dirinya, Dishub masih mengacuhkannya.
"Itu bayar pakai apa itu tidak jelas itu, ramai-ramai begitu kan? Kenapa sih tidak mau pakai e-money untuk parkir IRTI Monas," katanya.
Ahok curiga bila Dishub sengaja memperlambat penerapan sistem pembayaran parkir dengan e-money tersebut agar sejumlah oknumnya bisa meraup keuntungan dari penarikan retribusi parkir secara tunai.
"Dia ngulur-ngulur supaya masih bisa nikmatin. Aku sabar banget kok," imbuhnya.