TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prabowo Soenirman, menilai, Gubernur Sutiyoso dikenal kejam dalam menjalankan kebijakan melalui pemerintahannya.
Namun, Prabowo menilai, Sutiyoso masih bisa diajak kompromi, terutama bila kebijakan yang ia ambil menyangkut kehidupan warga dari kalangan menengah ke bawah.
Hal itulah yang diharapkannya bisa ditiru oleh pemerintahan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Prabowo menilai, peraturan memang harus ditegakkan, tetapi tetap harus dibarengi dengan mengedepankan sisi kemanusiaan.
"Pak Sutiyoso itu kejam, tetapi dia masih bisa diajak damai. Saya kira Pak Sutiyoso sudah paling kejam, tetapi lebih kejam yang sekarang," kata Prabowo, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, dalam rapat kerja gabungan Komisi A dan D tentang penggusuran warga di Gedung DPRD, Rabu (17/6/2015).
Salah satu hal yang digarisbawahi oleh Prabowo adalah penertiban terhadap warga yang tinggal di permukiman liar.
Menurut Prabowo, penertiban terhadap para pemukim liar tidak boleh dilakukan apabila tempat tinggal pengganti belum tersedia.
"Sekarang kan banyak, begitu rumahnya sudah digusur, ternyata rusunnya belum siap. Seharusnya tidak boleh seperti itu. Tunggu rusunnya siap, baru digusur," ujar dia.
Rapat kerja gabungan Komisi A dan D tentang penggusuran warga dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemprov DKI dari instansi terkait.
Mereka adalah Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda Provinsi DKI Ika Lestari Aji, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja DKI Kukuh Hadi Santoso, Kepala Dinas Penataan Kota Iswan Ahmadi, dan para wali kota dari lima wilayah.(Alsadad Rudi)