TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mewujudkan keinginannya untuk membangun masjid berukuran besar di Balai Kota DKI Jakarta dengan menggunakan dana dari APBD DKI.
Sebelumnya pria yang akrab disapa Ahok tersebut mengeluhkan tidak adanya masjid yang memadai di tengah kemegahan gedung-gedung yang ada di komplek Balai Kota DKI.
Awalnya, Ahok memiliki gagasan membangun masjid tersebut melalui uang patungan para pejabat di DKI.
Tetapi ternyata hal tersebut tidak bisa dibenarkan sehingga akhirnya dianggarkan dalam APBD.
"(Pembangunan masjid di Balai Kota) Sudah mau lelang tahun ini," kata Ahok di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Selasa (23/6/2015).
Sebetulnya di Balai Kota sudah ada masjid. Tetapi ukurannya kurang memadai untuk menampung jumlah PNS DKI yang akan beribadah khususnya pada saat melaksanakan salat Jumat.
Selain itu keberadaannya pun kurang representatif sehingga di Balai Kota seperti tidak ada masjid.
Saat ini, Ahok sudah mengantongi dua desain bangunan masjid Balai Kota.
Tetapi mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku belum tahu siapa yang akan melaksanakan pembangunan masjid tersebut.
"Mau bangun nih. Saya tidak tahu (siapa yang akan bangunnya). Tanya Sekda saya sudah pilih rancangannya ada dua desain," katanya.
Dikatakannya, musala yang ada saat ini akan dibongkar untuk bangunan masjid tersebut. Untuk pembangunan masjid tersebut rencananya akan memakan anggaran Rp 40 miliar.
Ahok ingin masjid di Balai Kota tersebut terlihat bentuk masjidnya.
"Saya sudah pilih modelnya kelihatan masjidnya, saya bilang mesti kelihatan masjid," ucapnya.
Ahok Heran
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku heran tidak ada masjid di Balai Kota. Padahal, kata Ahok gedung-gedung kantornya terbilang mewah.
"Nah saya lagi berpikir yang muslim begitu banyak. Saya heran Balai Kota begitu besar tapi saya tidak temukan ada mesjid," ungkap pria yang akrab disapa Ahok di Silang Monas, Jumat (2/12/2014) dalam sambutannya pelantikan ribuan pejabat DKI, di Lapangan Silang Monas Selatan, Jakarta, Jumat (2/1/2015).
Dikatakan, biasanya hampir disemua kantor ada masjid. Kantor Wali Kota saja dikatakan Ahok, masjid lebih bagus dibandingkan yang ada di Balai Kota.
Untuk itu ia berencana untuk membesarkan mushola yang ada di Balai Kota saat ini supaya dibangun menjadi masjid dua lantai.
"Saya pikir musholanya perlu kita bikin sayembara desain, apa dua lantai, kita bangun," ucapnya.
Pembangunan masjid tersebut, kata Ahok lagi, tidak perlu memakai dana APBD, tetapi cukup dengan urunan dari setiap pejabat yang ada di DKI.
Bila ada 2000 hingga 3000 pejabat dengan sumbangan minimal Rp 500 ribu per kepala maka bisa didapat dana Rp 1 miliar.
"Kita bisa bangun. Saya akan ikut urunana juga, nanti buat bisa disamakan atau lebih tinggi," ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya masjid di Balai Kota, setidaknya para PNS yang berada di Balai Kota bisa lebih mendekatkan diri dengan Tuhan.
"Ini masjid mau kita bangun biar kita ingat selalu dengan Tuhan," ungkapnya.