TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Rumah milik almarhum Ersyad Wahyudi seorang pensiunan Bank Indonesia (BI) tidak terlihat aktifitas keluarga di rumah itu.
Namun, beberapa keluarga penghuni tampak berkumpul di depan rumah yang terbakar itu.
Rumah yang terletak di RT 05 itu menjadi tempat tinggal sementara bagi Yovita (53) dan kedua anaknya Angga (30) dan Dira (26).
Yoni (56), kakak kandung Yovita mengatakan pemilik rumah sedang diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan.
Dia hanya mencoba mencari sisa barang-barang yang masih bisa digunakan. Sebuah televisi 14 ince tampak dia bawa untuk menuju rumah depan.
Dalam peristiwa kebakaran itu banyak sekali yang tidak terduga. Selain pembantu kepercayaan, Ariyani (30) tewas dengan luka 15 tusukan, ternyata pelaku DH atau dikenal dengan Ryan menggondol uang dollar sebesar 210.000 Dollar Amerika atau senilai Rp 3 miliar dan beberapa handphone dan tablet.
Hal ini membuat kaget para keluarga yang mendengar pemberitaan di media massa. Namun, memang diakui, mendiang almarhum yang telah tiada sejak 24 Januari 2014 sudah mapan.
Ersyad juga dikenal sebagai orang yang dermawan dan baik hati.
Etty Tri (53), kakak ipar Yovita menuturkan sejak nikah dengan Yovita, almarhum memang sudah dalam kondisi yang mapan.
Dimana, beliau sudah memiliki rumah di Jalan Siaga I, Pejaten Barat. Selain itu, uang ratusan ribu Dollar Amerika itu memang membuat kaget keluarga. Karena Yovita tidak pernah menceritakan hal itu kepada keluarga.
"Mungkin itu warisan dari almarhum kepada istri dan anaknya. Dia waktu pacaran sampe menikah sudah punya rumah, suami almarhum sudah mapan," tuturnya.
Kerjaan almarhum, kata dia, sebagai pekerja Valuta Asing di Bank Indonesia (BI), sedangkan Yovita sebagai pegawai di Bank Cimb Niaga.
Sementara itu, kedua anaknya ada yang baru lulus kuliah dan masih kuliah. Rencananya, Yovita ingin pensiun dini untuk mengurus ibunya yang sakit di Yogyakarta.
"Kami kaget juga kalau tahu ada uang sebanyak itu. Mungkin itu uang yang disimpan sejak lama almarhum. Kita keluarga juga ngga nyangka," tuturnya.
Sosok keluarga kecil itu, kata dia, selalu dermawan kepada setiap orang. Bahkan, putrinya juga ikut disekolahkan atau biaya sekolah ditanggung keluarga itu. Namun, keseharian memang mereka sangat sederhana.
Awal Kejadian
"Pelaku memang sering meminjam uang dan tidak dikembalikan. Saat itu, pelaku minjem uang ke mas Angga tapi ngga dikasih. Kata tetangga, pelaku sempat ngomong kalau ngga dikasih uang akan dirampok rumahnya," tutur dia.
Pelaku sendiri, kata dia, memang dikenal keluarga. Dimana, dia sering main karena pelaku merupakan keamanan sebuah rumah kos di samping rumah.
Pelaku juga dikenal menaruh hati kepada Aryani, namun ditolak. Pasalnya, Aryani sudah memiliki suami dan satu orang anak.
Dia memperkirakan kejadian itu terjadi pada pagi, saat itu dua dari tiga mobil sudah keluar dari rumah.
"Pada waktu itu, tahu mas Angga nga ada terlihat hanya ada mobil Innova. Biasanya di garasi ada Fiesta dan Veloz," tuturnya.
Sementara itu, Kapolsek Pasar Minggu Kompol Doddy F Sanjaya menuturkan biasanya perilaku kejahatan berada di tempat pelaku yang biasa sambangi. Itu merupakan ciri-ciri pelaku kejahatan.
"Teorinya, tempat yang akrab biasanya dilakukan oleh pelaku kejahatan," tuturnya.
Dia berharap masyarakat menjelang Hari Raya Lebaran lebih waspada. Kalau meninggalkan rumah harus melaporkan ke RT dan RW serta menitipkan ke warga sekitar. "Untuk harta benda mohon di simpan di safety box atau bank," tuturnya