Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bekerja enam bulan tak sesuai harapan menjadi alasan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mencopot tujuh pejabat eselon II atau setingkat kepala dinas.
"Alasannya jelas bahwa tidak memenuhi kinerja harapan kita. Jakarta sudah begitu kacau nih sebetulnya. Kamu tidak mau keras, bagaimana tidak mau dirombak," ungkap Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (3/7/2015).
Menurut Ahok ada pejabat yang baik terpaksa dicopot akibat anak buahnya masih bermain. Ia tetap menyalahkan pejabat di atasnya karena lali memberikan pengawasan.
"Saya tidak bisa awasi anak buah kamu, tapi dia tidak mau pecat, malah ikutan bohong sama anak buahnya. Ngeles-ngeles mulu ke saya. Saya sabar saja," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sebanyak tujuh kepala dinas yang dicopot Ahok adalah Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Nandar Sunandar, Kepala Dinas Kebersihan Saptastri Ediningtyas, Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Benjamin Bukit, Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) Joko Kundaryo, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Zaenal Soleman, Kepala Dinas Tata Air Agus Priyono, dan Kepala Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP) Noor Syamsu Hidayat. Mereka kini sudah distafkan.
Pengganti mereka yang dicopot atau digeser berasal dari stok pejabat yang sebelumnya mengikuti seleksi lelang jabatan.
Adapun pejabat baru yang akan dilantik di antaranya Kepala Dinas Kebersihan yang akan ditempati Wakil Kepala Dinas Kebersihan Isnawa Adji. Kepala Dinas KUMKMP diisi Irwandi yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas KUMKMP.
Kepala Dispora digantikan Firmansyah yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Kepemudaan Dispora. Selanjutnya Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman diisi Ratna Dyah yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Taman Kota. Sementara Kepala BPTSP DKI digantikan Andriansyah yang semula menjabat Asisten Pemerintahan Pemerintah Kota Jakarta Timur.