TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anak laki-laki bernama GT (12) tinggal satu rumah bersama dengan ibunya LSR (47) dan dua orang saudaranya di Jalan Cipulir Permai Blok W Nomor 15 RT/RW 015/09, Grogol Selatan.
Aktivitas GT sebagian besar berada di lingkungan rumah. Dia bersama dengan dua orang saudaranya menempuh pendidikan homeschooling di rumah. Setelah belajar, mereka bermain seperti anak pada umumnya.
Petugas keamanan RT/RW 015/09 Zainudin (48) mengatakan GT beberapa kali diminta orang tuanya membantu membersihkan rumah. Ini karena di rumah itu tidak ada pembantu.
Zainudin mengaku sempat mendengar GT dimarahi oleh orang tuanya. Namun, itu merupakan hal biasa, sama seperti yang dilakukan orang tua lain pada umumnya.
"Dimarahi merupakan sesuatu yang wajar. Maka tidak ada masalah," ujar Zainudin ditemui di lokasi, Jumat (3/7/2015).
Zainudin menilai GT merupakan anak yang baik. Dia anak kedua dari tiga bersaudara. Sejauh ini, dia melihat anak tersebut berada dalam kondisi sehat.
Namun, dia tidak menampik perlakuan LSR kepada GT menjadi bahan perbincangan di masyarakat sekitar. Ada masyarakat yang pro dan kontra terhadap keluarga tersebut.
"Warga sini beda pendapat sama dia. Yang tidak suka bilang ada kekerasan," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, GT kerap menerima perlakuan buruk seperti dipukul, dilempar mangkuk.
Dia digergaji di lengan kirinya. Akibat perbuatan tersebut, GT, harus kehilangan dua giginya dan badannya penuh lebam-lebam.
Dia diduga menerima perlakuan buruk dari ibunya yang berinisial LSR (47).