Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sengaja mencari gara-gara dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar pengawasan yang dilakukan kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) semakin ketat.
Hal tersebut diungkapkan pria yang akrab disapa Ahok saat memberikan pengarahan sekaligus menandatangani Perjanjian Kinerja Kepala SKPD atau UKPD secara simbolis di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (10/7/2015).
"Saya cari gara-gara sama BPK, supaya apa? Dia mengincar bapak ibu habis-habisan untuk mengincar saya. Jadi mengincar bapak ibu habis-habisan kan? Kecuali setor ke saya, saya takut," ungkap Ahok.
Suami Veronica Tan ini menambahkan, ketika menjabat Bupati Belitung Timur ia selalu ribut dengan lembaga swadaya masyarakat dan wartawan abal-abal. Ketika ribut dengan BPK, Ahok merasa senang
"Ribut sama BPK saya senang, pasti senang, kenapa? Enak saya, saya dapat auditor gratis yang benar-benar," kata dia.
Ahok mengklaim tahu seperti apa sebenarnya BPK, mana daerah yang bisa mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari predikat Wajar Dengan Pengecualian (WDP) tanpa ada perbaikan laporan keuangan daerah.
"Saya punya data, yang WTP bisa jadi WDP," sambung dia.
Ia berang dengan opini WDP yang diberikan BPK atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terlebih ia tidak terima bila pengadaan tanah seluas tiga hektar untuk Rumah Sakit Sumber Waras dianggap BPK berpotensi menimbulkan kerugian keuangan daerah sebesar Rp 191,33 miliar.