Laporan Wartawan Tribunnews, Valdy Arief
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lenggang Jakarta, sentra kuliner yang berada di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, rupanya "kecipratan" berkah Hari Raya Idul Fitri. Selain tingginya kunjungan wisatawan, nilai transaksi di tempat itu juga melonjak tajam.
"Kalau nilai transaksi hari ini kami belum tahu, tapi Sabtu kemarin (18/7/2015) nilai transaksinya mencapai Rp 20 Juta," sebut Marjali Lurah Lenggang Jakarta atau Kepala Pengelola pusat wisata kuliner tersebut.
Marjali mengungkapkan bahwa nilai tersebut bisa lebih tinggi karena masih ada pedagang Lenggang Jakarta yang bertransaksi dengan uang tunai, meski aturan di tempat ini mengharuskan penggunaan uang elektronik.
"Masih ada yang pakai uang tunai, tapi perlahan kita ajak pedagang agar seluruhnya hanya bertransaksi dengan e-money," jelasnya.
"Tujuan kami gunakan e-money untuk ubah perilaku PKL yang direlokasi ke sini agar lebih disiplin," tambahnya.
Pada Idul Fitri kali ini, menurut Marjuli, hanya 70 persen pedagang yang buka. Ada 30 persen pedagang yang meminta izin padanya untuk mudik ke kampung halaman.
Lurah Lenggang Jakarta juga menyebutkan tidak ada restoran yang menjadi favorit pengunjung di pusat wisata kuliner ini.
"Tidak ada pedagang yang mencolok lebih ramai, pengunjung tersegmentasi sesuai selera," katanya.