TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Sebelum ditemukan tewas kemarin, Noerbaety Rofiq (44), sempat melakukan kontak dengan seorang temannya pada tanggal 1 Juli 2015 lalu. Menurut temannya, Verra, jawaban Noerbaety atas ajakan buka Puasa bersamanya mencurigakan.
Verra merupakan teman kuliah Noerbaety di sebuah universitas di Jakarta Selatan. Ditemui di rumah korban di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/7/2015), Verra mengatakan, waktu itu ia mengajak Noerbaety berbuka Puasa bersama di Kalibata City.
"Tanggal 30 Juni saya WA (aplikasi Whatsapp) ngajak bukber. Tanggal 1 Juli jam lima subuh dia balas, dia bilang 'enggak'. Saya heran, itu bukan jawaban dia, biasanya jawaban dia manggil saya itu Kakak. Dan dia pasti jelaskan alasannya kalau enggak kenapa. Saya yakin itu bukan jawaban dia," kata Verra.
Verra mengatakan, ajakan bukber ini merupakan yang kedua. Buka Puasa bersama itu mereka lakukan di Cibubur pada 20 Juni. Ketika itu korban dan Verra, ada beberapa teman lain yang bergabung.
Menurut Verra, saat itu Noerbaety terlihat tidak ceria. Namun dia mengaku kakinya sedang keseleo. Verra dan Noerbaety sempat berfoto bersama.
"Saya bilang Beti kapan dong main ke rumah Beti. 'Ah ngapain si Kak, enggak enak, sepi. Aku juga mau jual rumahnya sekalian deketin kakak di Depok," cerita Verra menirukan korban.
Noerbaety ditemukan meninggal dunia pada Sabtu (18/7/2015) pukul 13.00. Korban ditemukan bersimbah darah dalam keadaan tertelungkup dan tangan terikat.
Polisi memperkirakan korban sudah tewas cukup lama, yakni sekitar 5 hari lebih. Pihak Polresta Depok dan Polsek Bojong Gede tengah menyelidiki hal ini.(Robertus Belarminus)