Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, lebih memilih menggunakan tenaga TNI dibanding pihak swasta untuk membersihkan Sungai Ciliwung. Alasannya, kinerja personel TNI lebih baik dan anggaran yang dikeluarkan lebih murah.
Kerja sama TNI dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga dan membersihkan Sungai Ciliwung sudah berjalan termasuk dalam mempercantik bantaran sungai sejak 2014.
"Kita bantu alat berat, dari Dinas Kebersihan kasih personel. Itu lebih murah daripada anda kasih kontraktor. Kontraktor buang sampah di pintu sungai saja butuh Rp 400 miliar sampai Rp 600 miliar (setiap tahun)," kata Basuki di Makodam Jaya, Cililitan, Jakarta Timur, Senin (27/7/2015).
"Kita kerja begini paling belasan miliaran rupiah untuk sepanjang tahun. Lihat sekarang mana ada BKT, BKB sampah?" imbuh pria yang akrab disapa Ahok.
Ahok ingin untuk menjaga kebersihan di seluruh wilayah Jakarta bekerja sama dengan TNI. Ia menargetkan tidak ada satu puntung rokok pun mengotori ibu kota termasuk Sungai Ciliwung sebagai urat nadi kehidupan masyarakat DKI.
Atas kerja TNI bersama jajaran Pemprov DKI saat ini beberapa sungai yang mengalir di Jakarta sudah mulai bersih bahkan sampai bisa terlihat dasarnya karena airnya mulai bening.
"Pak Doni (Mayjen TNI Doni Monardo/ Danjen Kopassus) dan Kopassus kemarin katanya sampai bisa melihat Ciliwung sampai ke dasarnya. Begitu orang tidak buang sampah kita bisa lihat dasarnya. Ciliwung kita bisa rapikan buat wisata," ungkap dia.