TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Muhammad Taufik, mengkritisi sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang marah-marah saat memberikan sambutan dalam pembukaan JakBook & Edu Fair di Parkir Timur Senayan, Senin (27/7/2015) sore.
Menurut Taufiuk, Ahok sengaja marah-marah hanya untuk kampanye menarik simpati masyarakat menjelang Pilkada DKI 2017 mendatang.
Taufik menggaris bawahi kata-kata yang sering diucapkan Ahok "Jangan pilih saya 2017 mendatang bila ada orang yang dianggap lebih baik dan jujur dalam memimpin ibu kota ke depan".
"Itu namanya politik, apa yang diomongin Ahok itu (politik), dagang namanya, emang dagang dia. Kemudian saya baca (juga di media) ada orang nyari-nyari KTP untuk Ahok. Itu, kan sekarang bertanda bahwa dia galau," ungkap Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015).
Tetapi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta ini tidak bisa mengatakan apa yang dilakukan Ahok serta relawan yang menamakan diri Teman Ahok mencuri star kampanye. Namun, Taufik hanya menyayangkan pernyataan-pernyataan Ahok yang kerap mengundang kegaduhan di ibu kota.
"Sebagai seorang pemimpin harusnya mentaati (etika berbicara), itukan membuat gaduh. Itu tanda kedua dia galau saja. Galau takut tidak bisa mencalonkan, (makanya) sekarang udah siap-siap," ucap Taufik.
Saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan pameran buku JakBook & Edu Fair 2015, Ahok meluapkan kekecewaannya karena harga buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan sekolah dijual peserta pameran lebih mahal dibanding harga pasar. Bahkan Ahok pun langsung menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan Arie Budiman untuk tidak lagi mengarahkan siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) datang ke pameran tersebut dan mengungkapkan lebih baik beli di toko yang ada di Tanah Abang karena harganya lebih murah.
BACA BERITANYA DI SINI: Ahok Marah-marah