TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekan kerja sekaligus teman dekat Hayrianti (37), Turina Farouk (Vice President Corporate Communication XL Axiata), tidak melihat ada hal yang aneh sebelum Hayrianti menghilang pada minggu keempat Oktober 2014. Turina baru tahu Hayrianti meninggal pada Rabu (5/8/2015).
Berdasarkan pengakuan tersangka pembunuh Hayrianti, AW alias AK (38), korban dibunuh pada 30 Oktober 2014 di Garut, Jawa Barat.
"Saya cukup dekat dengan Rian (sapaan Hayrianti), teman main, teman dekat saya. Orangnya riang, supel, tidak ada masalah sebelum dia menghilang. Tidak ada kesan kalau dia lagi ada masalah. Makanya saya shock dengan kabar Rian seperti ini," kata Turina saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/8/2015).
Turina menilai tidak ada hal yang aneh dari Hayrianti karena isi sosial media yang dimiliki Hayrianti biasa saja, tidak menandakan sedang ada masalah. Di perusahaan, Hayrianti dikenal loyal, pekerja keras, dan menjadi tangan kanan Presiden Direktur dan CEO XL Axiata saat itu, Hasnul Suhaimi.
Hayrianti tiba-tiba menghilang tanpa kabar pada minggu keempat bulan Oktober 2014. Pihak XL Axiata sempat mencari Hayrianti selama sebulan, namun tidak membuahkan hasil.
Setelah masa pencarian selama sebulan, Hayrianti dianggap mengundurkan diri dari perusahaan.
Awalnya, AK ditangkap polisi pada 9 Juli 2015 atas tuduhan memalsukan dokumen surat kuasa untuk mengambil BPKB mobil Honda Mobilio atas nama Hayrianti. Namun, setelah diperiksa lebih lanjut, tanda tangan Hayrianti sebagai pemberi kuasa di surat tersebut palsu.
Pada akhirnya, AK mengaku telah membunuh Hayrianti. Polisi masih menggali keterangan dari AK terkait motif membunuh Hayrianti.(Andri Donnal Putera)