TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terus memperketat kemungkinan terjadinya penyelewengan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) bagi para pemegangnya.
Setelah bus TransJakarta melayani anak sekolah secara gratis, pria yang akrab disapa Ahok tersebut akan membuat kebijakan seluruh dana KJP tidak bisa ditarik tunai.
"Saya lagi suruh Bank DKI siapkan, kan dia juga punya kartu combo, tetapi belum siap. Kalau sudah siap kartu combo, dia naik bus juga tidak usah bayar sehingga ke depan dana KJP tidak lagi bisa ditarik tunai," ucap Ahok di Balai Kota, Senin (10/8/2015).
Ahok berharap pembagian kartu combo Bank DKI terhadap siswa pemegang KJP bisa terealisasi pada 2016 mendatang. Dengan seperti itu, diperkirakan Ahok Juni 2016 para pemegang KJP tidak bisa lagi menarik tunai.
"Mungkin 2016 sampai Juni sudah tidak bisa tarik kontan. Naik bus sekolah, bus Transjakarta, kemudian oktober kan Kopaja juga gabung dengan TransJakarta sehingga anak sekolah tinggal tap kartu KJP, tidak usah bayar," ucapnya.
Kebijakan tersebut diambil seiring adanya penyalahgunaan dana KJP yang dilakukan 19 orang siswa yang mendapatkannya.
Mereka menggunakan KJP bukan untuk peruntukannya membeli kebutuhan perlengkapan pendidikan. Akibatnya 19 siswa tersebut dicabut haknya untuk mendapatkan kucuran dana KJP.